Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, berencana memanfaatkan dana hibah dari Bank Dunia Rp1,5 miliar untuk membangun taman wisata desa sebagai usaha pengembangan pariwisata.

"Kami sudah mengajukan pencairan perolehan dana hibah tahap awal sebesar Rp400 juta untuk meneruskan pengembangan pembangunan taman wisata desa," kata Kepala Desa Pejambon Abd Rokhman, di Bojonegoro, Jumat.

Menurut dia, alokasi anggaran Rp400 juta akan dimanfaatkan untuk membangun taman wisata desa, antara lain flying fox, sepeda kayuh, wisata permainan anak anak, museum pertanian, dan kebun binatang mini.

Ia memperkirakan dana hibah yang diajukan berdasarkan proporsal untuk taman wisata desa akan turun pekan depan.

Sebelum itu, Pemdes Pejambon sudah mempresentasikan proporsal pemanfaatan dana hibah Rp400 juta di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada pertengahan November lalu.

"Ya, dana hibah lainnya yang akan turun pada 2019, juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan taman wisata desa," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa desanya memperoleh dana hibah dari Bank Dunia Rp1,5 miliar melalui Kemendes, karena dalam memanfaatkan dana desa bisa dilakukan secara transparan.

Bahkan, dalam lomba bidang layanan informasi dan transparasi publik yang digelar Kemendes, Desa Pejambon mampu menjadi juara tingkat Jawa Timur, untuk selanjutnya maju tingkat nasional.

"Informasinya di tingkat nasional Desa Pejambon keluar sebagai juara, tapi resminya belum kami terima," ucapnya.

Sebelum ini, menurut dia, desanya sudah mulai membangun taman wisata desa untuk pengembangan pariwisata dengan dana desa 2018 sebesar Rp97 juta.

Dengan adanya taman wisata di jalan masuk desa, sekarang ini bertumbuhan para pedagang makanan dan minuman, termasuk cinderamata.

"Sejumlah kios yang selesai kami bangun di kawasan taman wisata desa juga sudah habis dipesan," ucapnya.

Terkait pemanfaatan dana desa, Rokhman juga menjadi narasumber dalam diskusi kelompok terarah (focus groups discussion/FGD) yang digelar Kemendes di Surabaya pada Rabu (21/11).

Ia optimistis sepanjang kegiatan desa dilaksanakan secara transparan akan memperoleh kepercayaan dari warga, sekaligus mereka akan ikut berperan serta dalam membangun desanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018