Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, berencana menjadikan sentra industri brem di Desa Kaliabu, sebagai Kampung Wisata Brem guna mendongkrak pengembangan pariwisata kuliner di daerah setempat.
Brem merupakan jajanan yang selama ini dikenal sebagai makanan dan oleh-oleh khas Kabupaten Madiun. Jajanan dari sari tape tersebut banyak diproduksi oleh perajin brem di Desa Kaliabu, Kecamatan Kejayan, selama puluhan tahun.
"Brem adalah makanan khas Madiun yang diproduksi di Desa Kaliabu. Keberadaannya selama ini memang belum digarap serius. Karena itu, Pemkab Madiun ingin membangun Kampung Wisata Brem di sentra produksinya," ujar Kabid Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Madiun Isbani saat dihubungi di Madiun, Jumat.
Untuk memulai wacana tersebut, Pemkab Madiun telah mengudang sejumlah perajin brem dan Kepala Desa Kaliabu guna membahas rencana pembangunan Kampung Wisata Brem tersebut.
"Ini masih dalam taraf kajian. Memang rencananya mau dijadikan sebagai salah satu destinasi pariwisata kuliner brem di Kabupaten Madiun," katanya.
Isbani menjelaskan, melalui wacana Kampung Wisata Brem, Pemkab Madiun ingin sentra industri brem di Kaliabu menjadi tempat wisata dan tempat oleh-oleh, seperti halnya dengan Bakpia Pathok di Yogyakarta.
"Harapannya nanti wisatawan bisa datang ke situ untuk melihat langsung proses pembuatan brem, merasakannya, dan akhirnya membelinya untuk oleh-oleh," katanya.
Sesuai pendataan ulang, saat ini ada 51 perajin Brem di Desa Kaliabu. Meski satu desa, namun keberadaan para perajin itu masih berpencar.
Ke depan, sentra produksi brem di Desa Kaliabu itu akan ditata sehingga menarik minat wisatawan untuk singgah berwisata dan berbelanja ke Desa Kaliabu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Brem merupakan jajanan yang selama ini dikenal sebagai makanan dan oleh-oleh khas Kabupaten Madiun. Jajanan dari sari tape tersebut banyak diproduksi oleh perajin brem di Desa Kaliabu, Kecamatan Kejayan, selama puluhan tahun.
"Brem adalah makanan khas Madiun yang diproduksi di Desa Kaliabu. Keberadaannya selama ini memang belum digarap serius. Karena itu, Pemkab Madiun ingin membangun Kampung Wisata Brem di sentra produksinya," ujar Kabid Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Madiun Isbani saat dihubungi di Madiun, Jumat.
Untuk memulai wacana tersebut, Pemkab Madiun telah mengudang sejumlah perajin brem dan Kepala Desa Kaliabu guna membahas rencana pembangunan Kampung Wisata Brem tersebut.
"Ini masih dalam taraf kajian. Memang rencananya mau dijadikan sebagai salah satu destinasi pariwisata kuliner brem di Kabupaten Madiun," katanya.
Isbani menjelaskan, melalui wacana Kampung Wisata Brem, Pemkab Madiun ingin sentra industri brem di Kaliabu menjadi tempat wisata dan tempat oleh-oleh, seperti halnya dengan Bakpia Pathok di Yogyakarta.
"Harapannya nanti wisatawan bisa datang ke situ untuk melihat langsung proses pembuatan brem, merasakannya, dan akhirnya membelinya untuk oleh-oleh," katanya.
Sesuai pendataan ulang, saat ini ada 51 perajin Brem di Desa Kaliabu. Meski satu desa, namun keberadaan para perajin itu masih berpencar.
Ke depan, sentra produksi brem di Desa Kaliabu itu akan ditata sehingga menarik minat wisatawan untuk singgah berwisata dan berbelanja ke Desa Kaliabu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018