Biak (Antaranews Jatim) - Keberhasilan Bangsring Banyuwangi, Jawa Timur, sebuah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang
mengelola potensi submer daya laut berhasil mendapatkan omset Rp800 juta hingga Rp1 miliar diharapkan dapat diadopsi pemerintah kampung di Kabupaten Biak Numfor.
"Keterlibatan bersama masyarakat lokal dalam mengelola potensi sumber daya kelautan di desanya menjadi kunci sukses mengelola Bumdes Bangsring," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bangsring Banyuwangi Sukirno kepada Antara di Bak, Selasa.
Ia mengakui potensi sumber daya alam kelautan Kabupaten Biak Numfor ada kesamaan dengan kondisi geografis dimiliki desa Bangsring Banyuwangi.
Sukirno mengakui perlu adanya keterbukaan dalam mengelola program Bumdes dengan masyarakat sehingga saling mendukung dalam melaksanakan berbagai program pemasaran pariwisata bahari.
Menyinggung sumber pendapatan masyarakat desa Bangsring Banyuwangi dari usaha Bumdes sangat besar paling rendah berkisar Rp150 ribu/hari.
Sukirno berharap dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana mengelola Bumdes kelautan di Kampung Binyeri Distrik Yendidori diharapkan dapat menjadi daya tarik para warga untuk senantiasa bersama menjaga perairan laut sebagai sumber ekonomi masyarakat kampung.
"Sosialisasi langsung dilakukan kepada masyarakat diharapkan menjadi informasi warga dalam mendukung pengelolaan kebersihan lingkungan pantai Kampung Binyeri-Samber sebagai kampung minawisata," harap Sukirno yang diundang langsung dari Banyuwangi.
Kedatangan Manager Bumdes Bangsring Banyuwangi Sukirno ke Kabupaten Biak Numfor dalam rangka menghadiri kegiatan festival ikan diselenggarakan Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Biak Numfor.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) dari 257 kampung di Kabupaten Biak Numfor masih belum ada yang membentuk Bumdes sebagai lembaga penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat di berbagai kampung.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
mengelola potensi submer daya laut berhasil mendapatkan omset Rp800 juta hingga Rp1 miliar diharapkan dapat diadopsi pemerintah kampung di Kabupaten Biak Numfor.
"Keterlibatan bersama masyarakat lokal dalam mengelola potensi sumber daya kelautan di desanya menjadi kunci sukses mengelola Bumdes Bangsring," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bangsring Banyuwangi Sukirno kepada Antara di Bak, Selasa.
Ia mengakui potensi sumber daya alam kelautan Kabupaten Biak Numfor ada kesamaan dengan kondisi geografis dimiliki desa Bangsring Banyuwangi.
Sukirno mengakui perlu adanya keterbukaan dalam mengelola program Bumdes dengan masyarakat sehingga saling mendukung dalam melaksanakan berbagai program pemasaran pariwisata bahari.
Menyinggung sumber pendapatan masyarakat desa Bangsring Banyuwangi dari usaha Bumdes sangat besar paling rendah berkisar Rp150 ribu/hari.
Sukirno berharap dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana mengelola Bumdes kelautan di Kampung Binyeri Distrik Yendidori diharapkan dapat menjadi daya tarik para warga untuk senantiasa bersama menjaga perairan laut sebagai sumber ekonomi masyarakat kampung.
"Sosialisasi langsung dilakukan kepada masyarakat diharapkan menjadi informasi warga dalam mendukung pengelolaan kebersihan lingkungan pantai Kampung Binyeri-Samber sebagai kampung minawisata," harap Sukirno yang diundang langsung dari Banyuwangi.
Kedatangan Manager Bumdes Bangsring Banyuwangi Sukirno ke Kabupaten Biak Numfor dalam rangka menghadiri kegiatan festival ikan diselenggarakan Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Biak Numfor.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) dari 257 kampung di Kabupaten Biak Numfor masih belum ada yang membentuk Bumdes sebagai lembaga penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat di berbagai kampung.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018