Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi lima remaja yang berhasil diamankan petugas Satpol Polisi Pamong Praja saat mabuk akibat menghirup aroma lem di kawasan Banyu Urip, Kota Surabaya, Jatim, Senin.
     
"Kamu sudah berapa lama suka menghirup lem?" kata Risma saat menanyakan kepada lima remaja yang diamankan di kantor Satpol PP Surabaya.
     
Anak-anak remaja yang menghirup aroma lem itu dilaporkan warga kawasan Banyu Urip melalui Command Center 112.  Mereka yang hampir semuanya masih usia SMP itu yaitu RH, FK, JH, AF dan JR itu kedapatan menghirup lem fox yang sudah dibungkus plastik dan disedot menggunakan hidung dan mulut. 
     
Begitu didatangi Satpol PP Kota Surabaya, kelima anak itu dibawa ke kantor Satpol PP dan ditangani terpadu. Mereka dihadapkan dengan psikolog dan dilakukan tes kesehatan dan kandungan narkoba.
     
Diketahui dua remaja itu positif ada kandungan amphetamin saat dilakukan tes. Saat ditanya, salah satu dari remaja tersebut diketahui kerap mengonsumsi narkoba jenis double L. 
     
"Sudah tiga kali menghirup lem. Rasanya pusing, badan jadi terasa ringan," kata RH. 
     
RH juga mengaku bahwa lem fox itu dibeli oleh salah seorang temannya dan dibagi ke sejumlah plastik untuk dihirup. "Ya dihirup sampai habis. Nanti rasanya pusing, fly," katanya. 
     
Kasus anak remaja yang gelar menghirup lem ini menjadi perhatian khusus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma langsung menyambangi kelima remaja tersebut di kantor Satpol PP.
     
Risma mengajak dialog lima remaja itu, mulai dari mana mereka berasal, bagimana awal muda menghirup lem, dan apa tujuan mereka menghirup lem.
     
Selain itu, Risma juga mencoba menggali informasi dan latar belakang keluarga kelima anak tersebut. Tujuannya agar Risma bisa menentukan cara penanganan anak-anak yang gemar menghirup lem itu. 
     
"Mereka ini akan kita bina. Akan kita sembuhkan dari kebiasaan buruknya ini. Pihak gurunya di sekolah saat ini juga kita sudah panggil," ujarnya.
     
Menurut Risma, lingkungan keluarga akan dianalisa lebih lanjut demi masa depan kelima remaja itu. "Karena kalau dari keluarganya juga bermasalah, nanti setelah diobati bisa kembali lagi mereka. Jadi akan benar-benar kita pastikan," katanya.
     
Fenomena remaja menghirup aroma lem sebelumnya terjadi di Kelurahan Kutisari, Tenggilis, Kota Surabaya, Jatim beberapa hari lalu. 
     
Petugas Polsekta Tenggils sebelumnya pada saat patroli sempat mengamankan sekitar 10 anak berumur 10-18 tahun yang mabuk akibat menghirup aroma lem.
     
Menurut Risma, anak-anak tersebut dalam pemeriksaan dan pendampingan psikologi oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) serta Dinas Pendidikan Surabaya. (*)

Video Oleh Abdul Hakim
 

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018