Kediri (Antaranews Jatim) - Dinas Sosial Kota Kediri, Jawa Timur, mencatat kebutuhan telur ayam yang dibagikan kepada warga dalam program Bantuan Pangan Non-Tunai di daerah setempat mencapai 3 hingga 4 ton setiap bulannya.

"Untuk telur ayam per bulan kebutuhannya 3-4 ton untuk program BPNT, itu mulai 2018 ini. Jadi, penerima BPNT menerima berupa beras dan telur ayam sesuai petunjuk," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, jumlah warga penerima program BPNT di Kota Kediri sebanyak 12.863 jiwa dan sesuai aturan mereka menerima bantuan berupa 10 kilogram beras dan telur ayam.

Namun, untuk jumlah telur ayam disesuaikan dengan harga telur, sebab terkadang harga komoditas itu tidak stabil naik dan turunnya.

Terkadang warga menerima 1 kilogram telur ayam, namun jika harga telur ayam relatif mahal, mereka hanya menerima 3/4 kilogram. Telur ayam itu dipasok dari para peternak di Kediri dan sekitarnya.

Triyono Kutut mengapresiasi kerja sama yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri dengan TPID Kabupaten Blitar terkait pasokan telur ayam itu.

Dengan kerja sama itu, harga telur ayam bisa terkendali karena disesuaikan dengan harga dari kandang ternak sehingga warga penerima BPNT juga bisa mendapatkan telur dengan jumlah relatif lebih banyak.

Lebih lanjut, Triyono juga mengatakan, selama ini jumlah warga penerima BPNT di Kota Kediri relatif belum ada perubahan. Pemerintah selalu mengadakan perbaikan data penerima setiap enam bulan sekali, menentukan apakah mereka sudah lebih sejahtera atau belum.

"Kami setiap enam bulan sekali melakukan perbaikan data. Kami masukkan data sesuai dengan petunjuk pusat, kerja sama untuk pencacahan kembali. Untuk sementara ini datanya masih sama," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto mengatakan, adanya kerja sama TPID Kota Kediri dengan Kabupaten Blitar bisa membawa dampak yang cukup positif bagi kedua daerah.

"Kediri adalah kota konsumen, sehingga membutuhkan kerja sama dengan daerah lain dalam pemenuhan bahan kebutuhan pokok, salah satunya telur. Tujuannya membantu memasarkan sekaligus mencukupi kebutuhan konsumen," kata Djoko.

Kerja sama itu untuk kepastian pasokan telur ke Kota Kediri, tetapi untuk jumlah pasokan tergantung dengan kebutuhan dan harga.

"Itu kan situasional harga dari koperasi. Tentatif, sebab juga tidak ingin merusak pasar. Kami lindungi dua sisi, yakni produsen dan konsumen," katanya.

Pemerintah Kota Kediri melalui TPID menjalin kerja sama dengan Kabupaten Blitar, yakni penandatanganan perjanjian antara UD Arva Bintang Jaya Kota Kediri dan Koperasi Putera Blitar terkait pemenuhan komoditas telur ayam. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018