Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan penampakan enam ekor buaya di perairan Bengawan Solo di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, sehari lalu berasal dari muara.

"Penampakan enam ekor buaya di Bengawan Solo di Baureno, kemungkinan buaya dari muara karena di habitatnya makanan berkurang," kata Kepala Seksi BKSDA Wilayah II Bojonegoro Andik Sumarsono, di Bojonegoro, Jumat.

Menurut dia, kemungkinan buaya yang menampakkan diri dengan jumlah sekitar enam ekor itu sedang mencari makan, karena di muara makanan berkurang.

"Ya kalau melihat begitu, sebab jarak dengan muara tidak jauh," ucapnya.

Oleh karena itu, ia meminta warga di tepian Bengawan Solo di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, juga di Kecamatan Widang, Tuban, meningkatkan kewaspadaan jika melakukan aktivitas di Bengawan Solo.

"Masyarakat harus waspada kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo, karena buaya yang menampakkan diri itu kemungkinan besar sedang mencari makan," ujar dia.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia membenarkan kemungkinan penampakan enam ekor buaya di Desa Kalisari dan Lebaksari, Kecamatan Baureno, merupakan buaya dari muara.

Perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan buaya pindah ke aliran sungai yang lebih dingin.

"Buaya tidak bisa di evakuasi karena medannya tidak memungkinkan. Kalau musim banjir buaya akan pindah sendiri. Saat ini petugas Polsek Baureno dengan dibantu Tagana melakukan penjagaan di lokasi," ucapnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Susanto menambahkan, tim BPBD bersama dengan petugas Polsek Widang melakukan pemantauan di lapangan, tetapi buaya itu sudah tidak menampakkan diri.

"Dari foto yang beredar pengambilan gambarnya dari Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, sedangkan penampakan buaya di wilayah Widang," ucapnya.

Meskipun demikian, pihaknya meminta kepada perangkat Desa Kalisari untuk memberikan peringatan kepada warga agar berhati-hati kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo.

Koresponden Antara juga pernah menjumpai seekor buaya dengan ukuran tidak terlalu besar yang ditemukan seorang nelayan Bengawan Solo di Desa Menilo, Kecamatan Soko, Tuban, sekitar tahun 2000.

Namun, buaya yang terjaring jala nelayan dan sudah dievakuasi di rumahnya itu dilepas kembali ke Bengawan Solo, setelah didatangi petugas KSDA Wilayah II Bojonegoro, dengan alasan buaya masuk binatang yang dilindungi. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018