Surabaya (Antaranews Jatim) - Sektor industri masih mendominasi ekspor Jawa Timur selama Oktober 2018 dengan nilai ekspor mencapai 1.723,14 juta dolar AS, atau berkontribusi sebesar 84,12 persen dari total ekspor wilayah setempat.
     
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono di Surabaya, Kamis mengatakan, secara umum nilai ekspor Jawa Timur pada Oktober 2018 mencapai 2,05 miliar dolar AS atau naik 25,23 persen dibandingkan September 2018.

Dari total nilai itu, Teguh mencatat ada empat sektor yang mendominasi, yakni industri, migas, pertanian dan pertambangan.

"Untuk yang paling dominan adalah industri, berikutnya adalah ekspor sektor migas yang berada di urutan kedua dengan nilai 160,26 juta dolar AS, atau yang menyumbang 7,82 persen," katanya.

Setelah itu, sektor pertanian menduduki peringkat ketiga dengan nilai ekspor mencapai 157,31 juta dolar AS, atau yang menyumbang peranan sebesar 7,68 persen, dan keempat adalah sektor pertambangan dan lainnya yang mempunyai nilai terkecil dengan peranan sebesar 0,35 persen atau nilai ekspor mencapai 7,65 juta dolar AS.

Sementara itu, untuk ekspor nonmigas Oktober 2018 mencapai 1,89 miliar dolar AS atau naik 24,95 persen dibandingkan September 2018, atau nilai tersebut dibanding Oktober 2017 naik sebesar 18,44 persen.

"Secara kumulatif ekspor Januari-Oktober 2018 yang keluar dari Jawa Timur sebesar 17,24 miliar dolar AS, atau naik 5,91 persen dibandingkan Januari-Oktober 2017 sebesar 16,28 miliar," katanya.

Sedangkan untuk golongan barang utama ekspor nonmigas Oktober 2018 adalah Perhiasan/Permata sebesar 453,03 juta dolar AS, disusul Kayu, Barang dari Kayu sebesar 140,04 juta dolar AS, dan lemak serta minyak hewan/nabati sebesar 118,69 juta dolar AS.

Terkait negara tujuan ekspor Jatim, Teguh mengaku Jepang masih mendominasi dengan total nilai 2.910,01 juta dolar AS atau mempunyai peranan 18,06 persen, disusul Amerika Serikat mencapai 2.122,52 juta dolar AS (13,17 persen), kemudian Tiongkok 1.742,90 juta dolar AS (10,82 persen).*
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018