Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Satu lagi, seorang warga Sidoarjo bernama Jannatun Cintya Dewi, asal Desa Suruh, Kecamatan Sukodono diduga menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang mengalami kecelakaan di perairan Karawang, Jawa Barat awal pekan lalu.
"Kakak saya merupakan staf Kementerian ESDM di Jakarta. Kakak saat itu sedang menjalankan tugas dari kantornya Kementerinan ESDM di Jakarta," kata Nadzir Ahmad Firdaus, adik kandung korban, di Sidoarjo.
Ia mengatakan, untuk memastikan keberadaan kakaknya, saat ini orang tua korban yakni Bambang Supriyadi dan Surtiyem berangkat ke Jakarta untuk memastikan informasi lebih lanjut.
"Kami masih berharap kakak saya bisa berkumpul dengan keluarga," ujarnya.
Ia mengatakan, setelah mendengar berita jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dari media televisi keluarga sempat kaget.
"Insha Allah semoga ada keajaiban. Tapi kalau ditakdirkan pergi ke rahmatullah, pihak keluarga sudah terima," katanya.
Ia mengatakan, kakaknya sebenarnya setiap liburan selalu pulang ke rumah. Bahkan, pada akhir pekan ini kakaknya sudah menghubungi dirinya untuk berkomunikasi melalui pesan singkat.
"Kakak juga mendukung saya untuk terus meningkatkan belajar. Kakak itu perhatian sama adik dan juga orang tua. Kakak itu menjadi suport dalam belajar," ujarnya.
Sebelumnya, salah seorang penumpang bernama Mudjiono asal Ngingas Sidoarjo juga menjadi korban kecelakaan pesawat ini.(*)
Baca juga: Jenazah Cintya Dimakamkan Besok Pagi
Baca juga: Pramugari Lion Air Pamit Ibunya Terbang ke Balikpapan
Baca juga: Pramugari Lion Air asal Madiun Baru Dua Bulan Bertugas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kakak saya merupakan staf Kementerian ESDM di Jakarta. Kakak saat itu sedang menjalankan tugas dari kantornya Kementerinan ESDM di Jakarta," kata Nadzir Ahmad Firdaus, adik kandung korban, di Sidoarjo.
Ia mengatakan, untuk memastikan keberadaan kakaknya, saat ini orang tua korban yakni Bambang Supriyadi dan Surtiyem berangkat ke Jakarta untuk memastikan informasi lebih lanjut.
"Kami masih berharap kakak saya bisa berkumpul dengan keluarga," ujarnya.
Ia mengatakan, setelah mendengar berita jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dari media televisi keluarga sempat kaget.
"Insha Allah semoga ada keajaiban. Tapi kalau ditakdirkan pergi ke rahmatullah, pihak keluarga sudah terima," katanya.
Ia mengatakan, kakaknya sebenarnya setiap liburan selalu pulang ke rumah. Bahkan, pada akhir pekan ini kakaknya sudah menghubungi dirinya untuk berkomunikasi melalui pesan singkat.
"Kakak juga mendukung saya untuk terus meningkatkan belajar. Kakak itu perhatian sama adik dan juga orang tua. Kakak itu menjadi suport dalam belajar," ujarnya.
Sebelumnya, salah seorang penumpang bernama Mudjiono asal Ngingas Sidoarjo juga menjadi korban kecelakaan pesawat ini.(*)
Baca juga: Jenazah Cintya Dimakamkan Besok Pagi
Baca juga: Pramugari Lion Air Pamit Ibunya Terbang ke Balikpapan
Baca juga: Pramugari Lion Air asal Madiun Baru Dua Bulan Bertugas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018