Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Para petani tambak di wilayah Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mewaspadai pergantian musim kemarau ke musim hujan, terutama terkait kondisi keasaman air tambak saat hujan.

Salah satu petambak asal Sedati Sidoarjo, Khumaidi, ketika ditemui di Sidoarjo, Jumat, mengatakan, saat pergantian musim dari kemarau ke musim hujan memang ada perubahan kondisi air tambak.

"Salah satunya kemungkinan meningkatnya keasaman air tambak karena air hujan, sehingga bisa mengganggu pertumbuhan ikan bandeng atau juga udang yang ada di tambak," katanya.

Selain mewaspadai keasaman, para petambak juga melakukan peninggian tanggul supaya kalau terjadi banjir di sekitar tambak, ikan atau udang yang ada di tambak tidak ikut hanyut terbawa banjir.

"Harus dilakukan peninggian tanggul agar petani tidak sampai merugi," tambahnya.

Saat ini, Khumaidi dan petani lainnya juga masih belum bisa menebar benih terlalu banyak ke areal tambak sambil menunggu hujan turun.

"Kalau kami tebar sekarang, ada kemungkinan tidak bisa dipanen secara maksimal, karena adanya perubahan keasaman air di tambak tersebut," ujarnya.

Untuk mengatasi kadar keasaman air tambak, petani biasanya memasukkan garam ke lahan tambak sesuai dengan kebutuhan supaya kondisi air menjadi normal lagi.

"Dengan demikian, proses penyebaran benih ikan yang ada di tambak bisa berjalan dengan lancar dan para petani tambak tidak dirugikan," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018