Surabaya (Antaranews Jatim) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya membantah adanya kabar bahwa Puti Guntur Soekarno akan diusung sebagai Calon Wali Kota Surabaya dalam Pilkada Surabaya 2010.
     
"Kalau Mbak Puti tidak mungkin. Masak grade-nya turun, kemarin kan sudah bertarung dalam kontestasi politik tingkat provinsi (Pilkada Jatim), masak turun ke kota (Pilkada Surabaya)," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Syaifudin Zuhri kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
     
Diketahui Puti Guntur Soekarno sempat diusung PDIP sebagai Calon Wakil Gubernur Jatim mendampingi Cagub Jatim Syaifullah Yusuf dalam Pilkada Jatim 2018.
     
Menurut dia, semua pengurus anak cabang (PAC) PDIP Surabaya sudah solid untuk mengusulkan nama Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana sebagai Calon Wali Kota Surabaya menggantikan Tri Rismaharini dalam Pilkada Surabaya 2020. 
     
Apalagi, lanjut dia, Whisnu sudah dua periode ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi Risma sehingga kapabilitas untuk maju sebagai wali kota tidak diragukan lagi. 
     
"PDIP otomatis akan mencalonkan kader terbaik. Pak Whisnu memang layak untuk dicalonkan dengan pengalamannya selama menjadi wakil wali kota dan juga ketua DPC," kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.
     
Syaifudin Zuhri menilai Whisnu cukup kuat di akar rumput. Hal ini dikarenakan Whisnu dianggap sebagai kader PDIP yang mampu menyolidkan  masyarakat sampai di bawah.
     
Saat ditanya mengenai dinamika politik yang terjadi saat ini, apakah PDIP bisa menggandeng calon dari luar kader, ia  mengaku hal tersebut bisa saja terjadi. Artinya PDIP tidak menutup kemungkinan untuk mengambil keputusan yang mengarah mengambil calon di luar kader. 
     
"Bisa jadi. Tapi yang pasti kader terbaik menurut kami adalah Pak Whisnu. Kalangan internal sudah solid soal itu," katanya. 
     
Menurut sistem yang berlaku di PDIP, lanjut dia, nantinya DPC PDIP Surabaya memang bisa mengusulkan nama. Namun tetap yang memutuskan adalah dari DPP PDIP.
     
Ia kembali mengatakan bahwa prioritas PDI Perjuangan saat ini masih terpusat pada pemenangan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Setelah itu baru akan fokus menata Pilkada Surabaya 2020. 
     
"Kita berpikir Pileg dan Pilpres dulu. Target raub suara sebanyak-banyaknya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018