Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ikut prihatin atas terjadinya musibah gempa bumi yang malanda sejumlah daerah termasuk Jawa Timur yang mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia serta terluka.
"Kami tentunya ikut prihatin. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta mendapat rahmat, ampunan atas segala dosa-dosanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa dilimpahi keteguhan iman, kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," katanya di Kediri, Jumat.
Wali Kota di sela upacara peringatan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jawa Timur tersebut juga ikut membacakan sambutan Gubernur Jatim Soekarwo. Selain ikut serta menyampaikan duka cita atas musibah gempa bumi dan gelombang tsunami di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah. Musiba juga terjadi di Situbondo, Sumenep dan Pamekasan. Diharapkan kejadian ini juga semakin memupuk rasa gotong royong.
Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73, katanya, merupakan momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah. Merupakan sarana untuk mendorong semangat memiliki dan membangun daerah serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat dalam kerangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih lanjut Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menyampaikan, tema hari jadi ini yakni makmurkan Jawa Timur melalui industri UMKM berbasis digital. Tema ini tentunya juga sangat relevan dengan persoalan dan tantangan Jatim ke depan, yaitu bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah usia produktif mencapai 69,9 persen, sedangkan nasional baru terjadi pada 2028.
"Saat ini perkembangan teknologi begitu cepat dan mayoritas penduduk usia produktif telah memanfaatkannya untuk aktivitas yang menghasilkan nilai tambah ekonomi," kata dia.
Saat ini, tambah dia, terjadi perkembangan cukup luar biasa di sektor "e-commerce" (perdagangan elektronik). Bahkan ekonomi digital merespon fenomena global yang dikenal sebagai revolusi industri 4.0, yakni pemerintah telah meluncurkan program "Making Indonesia 4.0".
Bahkan kini Jawa Timur merupakan salah satu provinsi industri yang siap menyambut era ini. Kota Kediri juga sudah siap untuk menyambutnya. Berbagai program dibuat agar sektor ekonomi menjadi lebih bekembang, salah satunya dengan kemudahan perizinan.
Selain itu, dengan kondusifitas dapat membantu menumbuhkan perekonomian, yakni pada september 2018, inflasi Kota Kediri tidak menyentuh angka satu, yakni diangka 0,22% saja. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi berada dianga 5,6.
"Ternyata keadaan yang kondusif di sini sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Penduduk di Kota Kediri kurang lebih 300 ribu jiwa, namun di pagi hari bisa meningkat menjadi 1,5 hingga 2 juta orang karena banyaknya warga dari daerah lain yang datang untuk melakukan kegiatan ekonomi," ujar Mas Abu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami tentunya ikut prihatin. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta mendapat rahmat, ampunan atas segala dosa-dosanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa dilimpahi keteguhan iman, kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," katanya di Kediri, Jumat.
Wali Kota di sela upacara peringatan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jawa Timur tersebut juga ikut membacakan sambutan Gubernur Jatim Soekarwo. Selain ikut serta menyampaikan duka cita atas musibah gempa bumi dan gelombang tsunami di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah. Musiba juga terjadi di Situbondo, Sumenep dan Pamekasan. Diharapkan kejadian ini juga semakin memupuk rasa gotong royong.
Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73, katanya, merupakan momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah. Merupakan sarana untuk mendorong semangat memiliki dan membangun daerah serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat dalam kerangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih lanjut Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menyampaikan, tema hari jadi ini yakni makmurkan Jawa Timur melalui industri UMKM berbasis digital. Tema ini tentunya juga sangat relevan dengan persoalan dan tantangan Jatim ke depan, yaitu bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah usia produktif mencapai 69,9 persen, sedangkan nasional baru terjadi pada 2028.
"Saat ini perkembangan teknologi begitu cepat dan mayoritas penduduk usia produktif telah memanfaatkannya untuk aktivitas yang menghasilkan nilai tambah ekonomi," kata dia.
Saat ini, tambah dia, terjadi perkembangan cukup luar biasa di sektor "e-commerce" (perdagangan elektronik). Bahkan ekonomi digital merespon fenomena global yang dikenal sebagai revolusi industri 4.0, yakni pemerintah telah meluncurkan program "Making Indonesia 4.0".
Bahkan kini Jawa Timur merupakan salah satu provinsi industri yang siap menyambut era ini. Kota Kediri juga sudah siap untuk menyambutnya. Berbagai program dibuat agar sektor ekonomi menjadi lebih bekembang, salah satunya dengan kemudahan perizinan.
Selain itu, dengan kondusifitas dapat membantu menumbuhkan perekonomian, yakni pada september 2018, inflasi Kota Kediri tidak menyentuh angka satu, yakni diangka 0,22% saja. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi berada dianga 5,6.
"Ternyata keadaan yang kondusif di sini sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Penduduk di Kota Kediri kurang lebih 300 ribu jiwa, namun di pagi hari bisa meningkat menjadi 1,5 hingga 2 juta orang karena banyaknya warga dari daerah lain yang datang untuk melakukan kegiatan ekonomi," ujar Mas Abu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018