Madiun (Antaranews Jatim) - Anggota Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api (INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis, guna meninjau kinerja dan produksi perusahaan milik negara tersebut.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana mengatakan, kinerja BUMN dalam hal ini PT INKA (Persero) perlu dipantau karena merupakan perusahaan negara yang strategis dan potensial.

"Terlebih PT INKA merupakan salah satu BUMN yang menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun dari pemerintah, sehingga penggunaannya perlu diawasi oleh DPR," ujar Azam Azman kepada wartawan.

Menurut ia, pengawasan dan pemantauan penggunaan anggaran PMN tersebut dilakukan selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini.

Sesuai laporan, PMN yang dikucurkan Kementerian Keuangan senilai Rp1 triliun tersebut telah dialokasikan ke dalam tiga bidang, yakni untuk modal kerja, revitalisasi, pengembangan workhshop di Madiun, dan pembangunan workshop baru di Banyuwangi.

Pihaknya beharap dengan suntikan modal yang cukup besar tersebut, PT INKA mampu meningkatkan produksi dan mengembangkan pasarnya, baik di dalam negeri atau domestik maupun ekspor.

Berdasarkan data yang dihimpun, PT INKA (Persero) saat ini sedang mengerjakan produksi atau pesanan untuk pasar domestik dan luar negeri. Untuk pasar domestik, INKA sedang menyelesaikan pembuatan 438 kereta penumpang dan 31 rangkaian "Light Rail Transit" (LRT) Jabodebek pesanan PT KAI (Persero).

Sedangkan pesanan luar negeri, PT INKA sedang memproduksi 250 kereta penumpang pesanan dari Bangladesh, serta sejumlah kereta dan lokomotif pesanan Filipina.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Komisi VI DPR RI juga mendorong INKA untuk meningkatkan produksinya, baik di pasar lokal maupun intenasional.

Tak hanya itu, penggunaan komponen-komponen lokal dalam setiap produk yang dihasilkan juga perlu diperbanyak agar tidak memiliki ketergantungan pada komponen impor.

Kedatangan rombongan anggota Komisi VI DPR RI disambut Direktur Produksi PT INKA (Persero) Bayu Waskito beserta sejumlah jajaran perusahaan setempat.

Setelah mendapatkan pemaparan dari pejabat setempat, tamu rombongan DPR RI meninjau langsung workshop pembuatan kereta, di antaranya kereta pesanan Bangladesh, LRT Palembang, dan LRT Jabodebek. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018