Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, akan mewakili Jawa Timur, maju tingkat nasional dalam lomba bidang layanan informasi dan transparansi publik yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes).

Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik  Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro Djoko Suharmanto, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan Desa Pejambon, mewakili Jawa Timur, setelah lolos seleksi sebagai juara 1 tingkat Jawa Timur.

Pelaksanaan seleksi, menurut dia, di Surabaya bersama empat desa lainnya di Jawa Timur, yang juga masuk final pada 25-26 September.  Tim seleksi yaitu dari Kemendes, Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) dan Komisi Informasi Publik (KIP) Jatim.

Dalam seleksi, kata dia, ada beberapa indikator penilaian pada lomba kategori layanan Informasi dan transparansi yaitu inisiatif regulasi dalam layanan informasi dan transparansi publik.

Selain itu, media  yang digunakan dan kualitas informasi  yang meliputi kelengkapan data, akurasi data, dan kreativitas pengembangan layanan informasi.

"Saat ini pihak Desa Pejambon menyiapkan berbagai kebutuhan yang akan dimanfaatkan untuk lomba bidang layanan informasi dan tranparansi publik tingkat nasional," ucapnya.

Namun, ia mengaku belum tahu waktu penilaian lomba bidang layanan informasi dan transparansi publik untuk tingkat nasional pada 2018.

Kepala Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Abd. Rokhman, menyatakan siap mewakili Jatim dalam menghadapi lomba bidang layanan dan informasi publik tingkat nasional.

"Kami menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang mendukung desa kami sampai bisa keluar sebagai juara I tingkat Jatim," ucapnya.

Kaur Umum dan Tata Usaha Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo,  Sofyan Tirto menjebutkan desanya menerima dana desa sebesar Rp692.243.400 pada 2018.

Pemanfaatan dana desa, lanjut dia, dilakukan secara transparan dengan mengumumkan di papan pengumuman juga laman desa, termasuk dalam perencanaan dengan melibatkan masyarakat secara periodik dalam program "jandom" atau musyawarah desa.

Dana desa, antara lain, dimanfaatkan untuk membangun saluran irigasi, dan plesterisasi rumah warga.

"Di desa kami sudah ada 176 rumah dari 224 rumah yang berlantai tanah sekarang sudah diplester dengan memanfaatkan dana desa," ucapnya. (*)

 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018