Surabaya (Antaranews Jatim) - Polisi dan wartawan di Surabaya, Jawa Timur, sepakat meredam tensi politik jelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif tahun 2019 dengan mendeklarasikan "Antihoax" atau menangkal berita bohong.
"Berita hoax itu tidak bagus karena berpotensi menghancurkan bangsa sendiri," ujar Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Antonius Agus Rahmanto, di sela kegiatan yang diinisiasinya di Surabaya, Selasa malam.
Karenanya dia mengimbau agar masyarakat turut menjaga kedamaian pada Pemilu 2019 yang merupakan pesta demokrasi Indonesia.
Deklarasi Antihoax jelang Pemilu 2019, lanjut dia, juga merupakan anjuran dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian.
"Terlepas dari perintah Kapolri, gerakan antihoax adalah tanggung jawab kita bersama. Itu kewajiban kita sebagai warga negara," ucapnya.
Dia menandaskan, deklarasi antihoax ini digelar dengan mengajak wartawan karena dinilai bisa membantu menyosialisasikannya kepada masyarakat melalui pemberitaan.
"Wartawan adalah mitra kerja kami," katanya.
Agus mencontohkan Polres Pelabuhan Tanjung Perak adalah kantor polisi kecil di Kota Surabaya namun bisa dikenal oleh masyarakat luas berkat keberadaan wartawan yang kerap memberitakan segela kegiatannya.
"Jika dalam keseharian biasanya wartawan mengangkat pemberitaan tentang keberhasilan kerja kami, kali ini kami minta wartawan untuk bersama-sama menangkal berita hoax, sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menyukseskan Pemilu 2019 yang aman, damai dan kondusif," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Berita hoax itu tidak bagus karena berpotensi menghancurkan bangsa sendiri," ujar Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Antonius Agus Rahmanto, di sela kegiatan yang diinisiasinya di Surabaya, Selasa malam.
Karenanya dia mengimbau agar masyarakat turut menjaga kedamaian pada Pemilu 2019 yang merupakan pesta demokrasi Indonesia.
Deklarasi Antihoax jelang Pemilu 2019, lanjut dia, juga merupakan anjuran dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian.
"Terlepas dari perintah Kapolri, gerakan antihoax adalah tanggung jawab kita bersama. Itu kewajiban kita sebagai warga negara," ucapnya.
Dia menandaskan, deklarasi antihoax ini digelar dengan mengajak wartawan karena dinilai bisa membantu menyosialisasikannya kepada masyarakat melalui pemberitaan.
"Wartawan adalah mitra kerja kami," katanya.
Agus mencontohkan Polres Pelabuhan Tanjung Perak adalah kantor polisi kecil di Kota Surabaya namun bisa dikenal oleh masyarakat luas berkat keberadaan wartawan yang kerap memberitakan segela kegiatannya.
"Jika dalam keseharian biasanya wartawan mengangkat pemberitaan tentang keberhasilan kerja kami, kali ini kami minta wartawan untuk bersama-sama menangkal berita hoax, sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menyukseskan Pemilu 2019 yang aman, damai dan kondusif," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018