Jember (Antaranews jatim) - Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bersama petani tembakau Kabupaten Jember menolak konferensi pengendalian tembakau dalam kegiatan "Asia Pacific Conference on Tobacco or Health" (APACT) dengan menggelar unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis.

"Konferensi yang membahas tembakau dan kesehatan itu akan berdampak pada perekonomian sejumlah daerah di Indonesia yang hidupnya menggantungkan dari lahan pertanian tembakau," kata koordinator aksi Davit Rizal Firmansyah di Jember.

Menurutnya petani tembakau di Jember sudah turun temurun menggantungkan hidupnya dari tanaman tembakau dan merupakan komoditas yang ada sejak dulu di Indonesia, bahkan komoditas tersebut memberikan pemasukan yang cukup besar bagi negara.

"Cukai tembakau yang masuk APBN cukup besar yakni mencapai Rp149 triliun pada tahun 2017, sehingga dengan besarnya dana yang diserap dari tembakau, pemerintah seharusnya memanfaatkan potensi itu dengan baik," tuturnya.

Ia mengatakan persoalan pengendalian tembakau menjadi isu yang sering diperbincangkan masyarakat Indonesia, khususnya masalah produk hasil tembakau berupa rokok yang dinilai merugikan kesehatan masyarakat.

"Jember merupakan salah satu daerah penghasil tembakau terbesar di Indonesia, sehingga konferensi itu tentu akan berdampak pada sektor perekonomian di Jember, terutama di sektor industri tembakau," ujarnya.

Sejumlah anggota DPRD Jember akhirnya menemui perwakilan pengunjuk rasa di ruang badan musyawarah DPRD yakni Lukman Winarno dari PDIP, David Handoko Seto dari Partai Nasdem, dan Imam Suyuti dari PKB.

Anggota Komisi A DPRD Jember David Handoko Seto mengatakan RUU pertembakauan sedang dibahas dalam rapat paripurna di DPR RI, sehingga tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan persetujuan pemerintah dan DPR menjadi UU.
 
"Terkait perlindungan petani tembakau Jember, kami akan mendorong Bupati Jember Faida segera merealisasikan komitmen yang menjadi salah satu janji kerja Bupati dan Wakil Bupati Jember tersebut," katanya.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018