Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Tim Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) meminta semua pihak mendukung pembangunan Waduk Gongseng di Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, karena merupakan proyek nasional.
"Tim Setjen Wantannas berkunjung ke lokasi Waduk Gongseng di Kecamatan Temayang, hari ini," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pengairan dan SDA Bojonegoro Doddy Sigit Wijaya, Rabu.
Sesuai data Tim Setjen Wantannas yang berkunjung ke Waduk Gongseng yaitu Mayjen TNI Aris Martono Haryadi, Kolonel Czi Rido Harmawan, Ir. Hadian Ananta Wardana, Kolonel Inf Judi Paragina Firdaus, Kolonel Czi Budi Irawan dan Kombes Pol Yulias.
"Tim Setjen Wantannas juga berpesan akan membantu kalau ada permasalahan yang menghambat pembangunan Waduk Gongseng," ucapnya, menambahkan.
Menurut dia, perkembangan pembangunan Waduk Gongseng masih terus berjalan dan sekarang ini laporannya sudah mencapai sekitar 58 persen.
"Sesuai target pembangunan Gongseng selesai pada 2019," ujarnya.
Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak,dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare itu mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare.
Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heru Sugiarto menambahkan Tim Setjen Wantannas juga berkunjung ke penambangan minyak tradisional di Kecamatan Kedewan.
Sesuai surat yang diterima bahwa kunjungan Tim Setjen Wantannas untuk melakukan pengkajian daerah Bojonegoro dan Tuban, sejak 27 Agustus sampai 31 Agustus.
Tim berkunjung untuk mendapatkan informasi terkait dengan kondisi ketahanan nasional meliputi aspek politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Titik berat peninjauan adalah sembilan program pemerintah, di antaranya, pengembangan potensi pertambangan minyak, lingkungan hidup, Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, pariwisata di daerah dan kondisi infrastruktur.
Selain berkunjung di penambangan minyak tradisional, Tim Setjen Wantannas juga berkunjung ke lapangan minyak Blok Cepu, daerah rawan banjir dan rawan kekeringan (kebakaran hutan) dan diskusi pencemaran air Bengawan Solo dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, juga pihak lainnya.
Selain itu, tim juga akan berkunjung ke PT Semen Indonesia (Persero) di Kecamatan Kerek Tuban, untuk memantau lapangan reklamasi pasca penambangan, selain juga melakukan audensi dengan berbagai pihak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Tim Setjen Wantannas berkunjung ke lokasi Waduk Gongseng di Kecamatan Temayang, hari ini," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pengairan dan SDA Bojonegoro Doddy Sigit Wijaya, Rabu.
Sesuai data Tim Setjen Wantannas yang berkunjung ke Waduk Gongseng yaitu Mayjen TNI Aris Martono Haryadi, Kolonel Czi Rido Harmawan, Ir. Hadian Ananta Wardana, Kolonel Inf Judi Paragina Firdaus, Kolonel Czi Budi Irawan dan Kombes Pol Yulias.
"Tim Setjen Wantannas juga berpesan akan membantu kalau ada permasalahan yang menghambat pembangunan Waduk Gongseng," ucapnya, menambahkan.
Menurut dia, perkembangan pembangunan Waduk Gongseng masih terus berjalan dan sekarang ini laporannya sudah mencapai sekitar 58 persen.
"Sesuai target pembangunan Gongseng selesai pada 2019," ujarnya.
Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak,dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare itu mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare.
Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heru Sugiarto menambahkan Tim Setjen Wantannas juga berkunjung ke penambangan minyak tradisional di Kecamatan Kedewan.
Sesuai surat yang diterima bahwa kunjungan Tim Setjen Wantannas untuk melakukan pengkajian daerah Bojonegoro dan Tuban, sejak 27 Agustus sampai 31 Agustus.
Tim berkunjung untuk mendapatkan informasi terkait dengan kondisi ketahanan nasional meliputi aspek politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Titik berat peninjauan adalah sembilan program pemerintah, di antaranya, pengembangan potensi pertambangan minyak, lingkungan hidup, Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, pariwisata di daerah dan kondisi infrastruktur.
Selain berkunjung di penambangan minyak tradisional, Tim Setjen Wantannas juga berkunjung ke lapangan minyak Blok Cepu, daerah rawan banjir dan rawan kekeringan (kebakaran hutan) dan diskusi pencemaran air Bengawan Solo dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, juga pihak lainnya.
Selain itu, tim juga akan berkunjung ke PT Semen Indonesia (Persero) di Kecamatan Kerek Tuban, untuk memantau lapangan reklamasi pasca penambangan, selain juga melakukan audensi dengan berbagai pihak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018