Mojokerto (Antaranews Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Mojokerto meresmikan Desa Jampirogo, Sooko, Mojokerto sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menyusul kepedulian warga atas pentingnya perlindungan jaminan sosial kepada pekerja.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Mojokerto, Suwandoko, Senin mengatakan, pihaknya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kepala Desa Jampirogo terkait dengan sinergi penyelenggaraan program jamiann sosial ketenagakerjaan di hadapan warga desa setempat.
"Kami mengapresiasi Kepala dan Perangkat Desa Jampirogo yang telah lebih dahulu mendaftar program BPJS Ketenagakerjaan. Terima kasih atas bantuannya untuk mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada warga desa Jampirogo," katanya.
Pada kegiatan itu juga dilaksanakan penyerahan 1.137 kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada warga Desa Jampirogo yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami juga menyerahkan secara simbolis santunan meninggal dunia bagi ahli waris Almarhum Suwaji sebesar Rp24 juta," katanya.
Menurutnya, Desa Jampirogo ditetapkan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan karena memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, seperti telah terdaftarnya kepala desa dan perangkat desa dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
"Semoga kesejahteraan warga Desa Jampirogo dapat meningkat setelah dilindungi program BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Sebelum peresmian dilaksanakan, kata dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga desa Jampirogo dan pemerintah desa memfasilitasi warga desa yang ingin mendaftar dengan membuka pendaftaran di kantor desa.
"Warga desa yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mengikuti program penerima upah maupun bukan penerima upah (BPU)/mandiri sesuai dengan pekerjaannya masing-masing," katanya.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Jampirogo dengan dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mojokerto, Camat Sooko, Perangkat dan warga desa Jampirogo.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Mojokerto, Suwandoko, Senin mengatakan, pihaknya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kepala Desa Jampirogo terkait dengan sinergi penyelenggaraan program jamiann sosial ketenagakerjaan di hadapan warga desa setempat.
"Kami mengapresiasi Kepala dan Perangkat Desa Jampirogo yang telah lebih dahulu mendaftar program BPJS Ketenagakerjaan. Terima kasih atas bantuannya untuk mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada warga desa Jampirogo," katanya.
Pada kegiatan itu juga dilaksanakan penyerahan 1.137 kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada warga Desa Jampirogo yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami juga menyerahkan secara simbolis santunan meninggal dunia bagi ahli waris Almarhum Suwaji sebesar Rp24 juta," katanya.
Menurutnya, Desa Jampirogo ditetapkan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan karena memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, seperti telah terdaftarnya kepala desa dan perangkat desa dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
"Semoga kesejahteraan warga Desa Jampirogo dapat meningkat setelah dilindungi program BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Sebelum peresmian dilaksanakan, kata dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga desa Jampirogo dan pemerintah desa memfasilitasi warga desa yang ingin mendaftar dengan membuka pendaftaran di kantor desa.
"Warga desa yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mengikuti program penerima upah maupun bukan penerima upah (BPU)/mandiri sesuai dengan pekerjaannya masing-masing," katanya.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Jampirogo dengan dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mojokerto, Camat Sooko, Perangkat dan warga desa Jampirogo.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018