Ponorogo (Antaranews Jatim) - Yatinem (52) warga RT 2/RW 3 Dusun Ploso, Desa Ngdirojo, Kecamatan Sooko, Ponorogo, Jawa Timur ditemukan tewas dengan luka bakar saat terjadi kebakaran hutan di daerah setempat.
Kapolsek Sooko AKP Suyanto di Ponorogo, Minggu menyebutkan, kebakaran terjadi di kawasan hutan di petak 164 G1 wilayah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sooko, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilis Selatan.
Menurut keterangan warga, kebakaran hutan terjadi di kawasan RPH Sooko. Sejumlah warga menuju ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api, ujar Kapolsek Suyanto.
Setelah berhasil memadamkan api, warga bermaksud menuruni bukit untuk pulang.
Setelah api padam, Pak Kani dan sejumlah warga turun untuk pulang. Warga melihat benda menyerupai boneka tergeletak, tuturnya.
Namun setelah didekati, benda yang menurut warga seperti boneka tersebut ternyata jasad Yatinem yang sudah terbakar.
Warga setempat menduga, sebelum tewas Yatinem membersihkan lahan dengan membakar sampah dan ranting kering untuk persiapan tanam bila musim hujan tiba.
Karena angin kencang, api menjalar ke hutan pinus di sekitarnya.
"Kemungkinan korban merasa panik karena api menjalar ke hutan, maka dia berusaha memadamkan api. Namun justru korban tersulut api dan terbakar sampai meninggal," kata Suyatno mengutip dugaan warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kapolsek Sooko AKP Suyanto di Ponorogo, Minggu menyebutkan, kebakaran terjadi di kawasan hutan di petak 164 G1 wilayah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sooko, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilis Selatan.
Menurut keterangan warga, kebakaran hutan terjadi di kawasan RPH Sooko. Sejumlah warga menuju ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api, ujar Kapolsek Suyanto.
Setelah berhasil memadamkan api, warga bermaksud menuruni bukit untuk pulang.
Setelah api padam, Pak Kani dan sejumlah warga turun untuk pulang. Warga melihat benda menyerupai boneka tergeletak, tuturnya.
Namun setelah didekati, benda yang menurut warga seperti boneka tersebut ternyata jasad Yatinem yang sudah terbakar.
Warga setempat menduga, sebelum tewas Yatinem membersihkan lahan dengan membakar sampah dan ranting kering untuk persiapan tanam bila musim hujan tiba.
Karena angin kencang, api menjalar ke hutan pinus di sekitarnya.
"Kemungkinan korban merasa panik karena api menjalar ke hutan, maka dia berusaha memadamkan api. Namun justru korban tersulut api dan terbakar sampai meninggal," kata Suyatno mengutip dugaan warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018