Bangkalan (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur berupaya meningkatkan populasi sapi di wilayah itu melalui program upaya khusus sapi induk wajib hamil (Upsus-siwab).

"Program ini dalam rangka mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ingin menjadikan Pulau Madura sebagai pusat produksi sapi di Jawa Timur," kata Kepala Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan Abd Razak di Bangkalan, Sabtu.

Selain itu, sambung dia, program Upsus-siwab ini juga untuk mendukung program pemerintah pusat meningkatkan swasembada daging, agar Indonesia tidak lagi melakukan impor daging ke luar negeri.

Abd Razak menjelaskan, program telah dicanangkan pemerintah sejak Maret 2017 dengan cara bekerja sama dengan kelompok tani yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

"Hasilnya memang cukup dirasakan. Sebab, selama kurun waktu Maret hingga Desember 2017 saja sudah ada 16 ribu sapi induk telah bunting dan sudah ada 10.400 anak sapi yang dilahirkan," katanya.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Abd Razak, program Upsus-siwab ini menekankan penting teknik perawatan sapi yang baik dan benar dan menguntungkan bagi peternak sapi.

Disnak membentuk tim khusus guna mensukseskan program ini. "Ada 58 orang yang tergabung dalam tim khusus guna mensukseskan program `Upsus-siwab` ini," kata Razak.

Ke-58 orang orang petugas itu terdiri dari dokter hewan dan para medis serta petugas insminasi buatan.

Mereka diterjunkan ke sentra-sentra peternak sapi yang tersebar di 281 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bangkalan dengan memberikan bimbingan dan arahan tentang teknis produksi sapi efektif dan cepat bunting.

"Dalam program upsus ini semuanya gratis, pelayanan IB gratis, pelayanan kebuntingan gratis, pelayanan gangguan reproduksi juga gratis. Jadi, semuanya gratis dan kami menyediakan anggaran melalui APBD Pemkab Bangkalan," katanya, menjelaskan.

Selain untuk mendukung program Provinsi Jatim dan Pemerintah Pusat, program `Ubsus-siwab` yang dicanangkan Pemkab Bangkalan itu, karena kebutuhan sapi setiap tahun terus meningkat.

Saat ini, Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Kabupaten Bangkalan saja, membutuhkan sekitar 12 ribu Sapi pertahun. Sedangkan sapi yang dikirim ke luar Bangkalan setiap tahunnya sebanyak mencapai 24 ribu ekor sapi.

"Mengingat kebutuhan konsumsi daging sapi yang terus meningkat ini, maka butuh program terobosan baru," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018