Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengerahkan lebih dari seribu petugas di lapangan untuk mengawasi penyembelihan hewan kurban saat peringatan Hari Raya Idul Adha, 22 - 24 Agustus.

Kepala Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jatim Wemmi Niamawati kepada wartawan di Surabaya, Senin, mengatakan pengawasan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit menular.

"Kami mengantisipasi penyakit hewan menular strategis selama penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha," ujarnya.

Wemmi menyebut berdasarkan edaran pemerintah, terdapat 25 jenis penyakit hewan menular strategis yang harus diawasi selama masa penyembelihan hewan kurban pada saat Hari Raya Idul Adha.

Dari 25 jenis penyakit itu, dia menandaskan, beberapa di antaranya dapat menular kepada manusia yang mengonsumsinya.

"Salah satu jenis penyakit hewan strategis yang dapat menular kepada manusia adalah Antraks. Kalau tahun lalu alhamdulillah tidak ada hewan kurban di Jatim yang terjangkit Antraks," katanya, menjelaskan.

Wemmi memaparkan, pengawasan penyakit hewan strategis dengan mengerahkan lebih dari seribu petugas di lapangan selama proses penyembelihan hewan kurban nanti dilakukan dalam dua tahap.

"Pertama saat hewan sebelum disembelih, petugas kami akan memeriksa kesehatannya terlebih dahulu," ujarnya.

Kedua, lanjut dia, hewan kurban yang telah melalui pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan layak disembelih, setelah itu akan diperiksa kembali daging-dagingnya yang telah dipotong.

"Jadi setelah daging-dagingnya dipotong, petugas kami akan memeriksa kembali untuk benar-benar memastikan terbebas dari penyakit hewan menular strategis," ucapnya.

Dengan begitu Wemmi menjamin daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat selama Hari Raya Idul Adha nanti benar-benar terbebas dari penyakih hewan menular strategis. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018