Malang (Antaranews Jatim) - Rektor Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko terpilih sebagai nakhoda baru Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Kota Malang periode 2018-2022.
Nurcholis terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Pengcab Forki Kota Malang yang digelar, Minggu (19/8). Setelah terpilih, Nurcholis harus bekerja keras untuk mempersiapkan atletnya yang bakal berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019.
Menurut Dewan Kehormatan KONI Kota Malang Bambang DH Suyono di Malang, Jawa Timur, Senin, target untuk cabang olahraga karate, minimal harus menambah satu medali emas pada Porprov tahun depan, bahkan kareteka asal Kota Malang ini juga harus lolos seleksi untuk memperkuat kontingen Jatim di ajang PON 2020 di Papua.
"Lolosnya karateka Kota Malang pada perhelatan PON 2020 nanti akan mampu mengangkat daerah ini di kancah nasional. Oleh karena itu nakhoda yang baru ini harus benar-benar kerja keras demi raihan prestasi Kota Malang, baik di kancah regional Jatim maupun nasional, bahkan bila memungkinkan juga internasional," ucap Bambang yang belum lama ini menanggalkan jabatan Ketua KONI Kota Malang kepada penggantinya Eddy Wahyono.
Nurcholis Sunuyeko yang juga menyandang sabuk biru Funakoshi itu terpilih secara aklamasi karena dinilai memiliki kelebihan di beberapa faktor, di antaranya Nurcholis merupakan mantan altlet Forki sehingga tidak asing lagi dengan dunia karate.
Selain itu, Nurcholis juga seorang organisatoris yang mumpuni. "Pak Nur mampu menjadikan IKIP Budi Utomo yang dulunya tidak dikenal dan jumlah mahasiswanya masih sedikit, kini perguruan tinggi yang melahirkan seorang pendidik itu menjelma menjadi perguruan tinggi yang berkembang pesat dan jumlah mahasiswanya juga mencapai ribuan," kata mantan Sekda Kota Malang tersebut.
Dan, lanjut Bambang, pertimbangan lainnya dari pengurus Forki Kota Malang, Nurcholis juga ska berolahraga, sehingga Forki diharapkan bisa berkembang pesat dan melahirkan karateka-karateka yang mumpuni dan mampu bersaing di kancah nasional.
Sementara itu, Wakil Sekretaris KONI Kota Malang Yudo Nugroho mengaku Forki di bawah kepemimpinan Nurcholis harus bisa lebih baik, paling tidak bisa mengikutsertakan atlet Forki di Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) di Surabaya.
"Memang ada kendala kalau harus mengikutsertakan atlet ke Puslatda di Surabaya. Selain faktor jarak Malang-Surabaya, juga faktor atlet yang rata-rata masih sekolah atau kuliah," katanya.
Namun, lanjutnya, kendala tersebut bisa tidaknya diatasi tergantung manajemen kepengurusan Forki Kota Malang yang baru. "Tapi, saya optimistis Forki di bawah pimpinan pak Nur bisa mengatasi kendala tersebut," tuturnya.
Dukungan atas terpilihnya Nurcholis Sunuyeko sebagai Ketua Forki Kota Malang juga datang dari tujuh perguruan karate yang ada di wilayah itu. Nurcholis dianggap perhatian dan konsisten terhadap apa yang diamanahkan padanya.
Mantan Bendahara Forki Kota Malang Hadi Siswanto mengaku optimistis seberat apapun tantangan Forki, bisa diselesaikan kepengurusan 2018-2022 di bawah kepemimpinan Nurcholis yang akan dilantik 2 November mendatang.
Sementara itu, Ketua Forki terpilih periode 2018-2022 Nurcholis Sunuyeko mengakui target dan harapan yang dibebankan dipundaknya memang tidak ringan. "Bismillah saja, saya dan pengurus akan bekerja maksimal untuk mewujudkan target dan harapan tersebut sekaligus membesarkan Forki Kota Malang," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Nurcholis terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Pengcab Forki Kota Malang yang digelar, Minggu (19/8). Setelah terpilih, Nurcholis harus bekerja keras untuk mempersiapkan atletnya yang bakal berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019.
Menurut Dewan Kehormatan KONI Kota Malang Bambang DH Suyono di Malang, Jawa Timur, Senin, target untuk cabang olahraga karate, minimal harus menambah satu medali emas pada Porprov tahun depan, bahkan kareteka asal Kota Malang ini juga harus lolos seleksi untuk memperkuat kontingen Jatim di ajang PON 2020 di Papua.
"Lolosnya karateka Kota Malang pada perhelatan PON 2020 nanti akan mampu mengangkat daerah ini di kancah nasional. Oleh karena itu nakhoda yang baru ini harus benar-benar kerja keras demi raihan prestasi Kota Malang, baik di kancah regional Jatim maupun nasional, bahkan bila memungkinkan juga internasional," ucap Bambang yang belum lama ini menanggalkan jabatan Ketua KONI Kota Malang kepada penggantinya Eddy Wahyono.
Nurcholis Sunuyeko yang juga menyandang sabuk biru Funakoshi itu terpilih secara aklamasi karena dinilai memiliki kelebihan di beberapa faktor, di antaranya Nurcholis merupakan mantan altlet Forki sehingga tidak asing lagi dengan dunia karate.
Selain itu, Nurcholis juga seorang organisatoris yang mumpuni. "Pak Nur mampu menjadikan IKIP Budi Utomo yang dulunya tidak dikenal dan jumlah mahasiswanya masih sedikit, kini perguruan tinggi yang melahirkan seorang pendidik itu menjelma menjadi perguruan tinggi yang berkembang pesat dan jumlah mahasiswanya juga mencapai ribuan," kata mantan Sekda Kota Malang tersebut.
Dan, lanjut Bambang, pertimbangan lainnya dari pengurus Forki Kota Malang, Nurcholis juga ska berolahraga, sehingga Forki diharapkan bisa berkembang pesat dan melahirkan karateka-karateka yang mumpuni dan mampu bersaing di kancah nasional.
Sementara itu, Wakil Sekretaris KONI Kota Malang Yudo Nugroho mengaku Forki di bawah kepemimpinan Nurcholis harus bisa lebih baik, paling tidak bisa mengikutsertakan atlet Forki di Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) di Surabaya.
"Memang ada kendala kalau harus mengikutsertakan atlet ke Puslatda di Surabaya. Selain faktor jarak Malang-Surabaya, juga faktor atlet yang rata-rata masih sekolah atau kuliah," katanya.
Namun, lanjutnya, kendala tersebut bisa tidaknya diatasi tergantung manajemen kepengurusan Forki Kota Malang yang baru. "Tapi, saya optimistis Forki di bawah pimpinan pak Nur bisa mengatasi kendala tersebut," tuturnya.
Dukungan atas terpilihnya Nurcholis Sunuyeko sebagai Ketua Forki Kota Malang juga datang dari tujuh perguruan karate yang ada di wilayah itu. Nurcholis dianggap perhatian dan konsisten terhadap apa yang diamanahkan padanya.
Mantan Bendahara Forki Kota Malang Hadi Siswanto mengaku optimistis seberat apapun tantangan Forki, bisa diselesaikan kepengurusan 2018-2022 di bawah kepemimpinan Nurcholis yang akan dilantik 2 November mendatang.
Sementara itu, Ketua Forki terpilih periode 2018-2022 Nurcholis Sunuyeko mengakui target dan harapan yang dibebankan dipundaknya memang tidak ringan. "Bismillah saja, saya dan pengurus akan bekerja maksimal untuk mewujudkan target dan harapan tersebut sekaligus membesarkan Forki Kota Malang," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018