Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan Bank Jatim harus merangkul sektor Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) karena potensinya yang terus meningkat serta berperan strategis terhadap produk domestik regional bruto (PDRB).
"Pada tahun 2006 dilakukan sensus, jumlah UMKM sebanyak 4,2 juta, kemudian meningkat pada tahun 2012 ada sebanyak 6,8 juta. Selanjutnya, pada sensus tahun 2016 meningkat lagi yaitu menjadi 9,59 juta UMKM di Jatim," katanya saat Jalan Sehat dalam rangka Dirgahayu Bank Jatim 57 Tahun di Lapangan Lenmarc, Surabaya, Sabtu.
Menurut pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini, keberadaan UMKM yang banyak juga berperan terhadap PDRB Jatim, dimana meningkat setiap tahunnya.
"Pada tahun 2012, UMKM menyumbang hanya 54,98 persen, dan saat ini naik menjadi 57,2 persen terhadap PDRB. Oleh sebab itu, dengan melihat capaian pada tahun 2017, menjadi kesempatan untuk biayai UMKM yaitu melalui potensi kredit," katanya.
Ia menjelaskan, ada sekitar Rp1,161 triliun yang menunggu landing kredit dari perbankan, dimana dari angka tersebut, "landing" kredit yang diberikan bank sekitar Rp52 triliun.
"Masih ada ruang lebar sekali yang harus dilakukan, dan Bank Jatim harus menjadikan ini sebagai kesempatan emas," ucapnya.
Dengan peluang seperti itu, dirinya mengusulkan tiga hal yaitu Bank Jatim harus melakukan pembenahan sumber daya manusia (SDM), menggunakan informasi teknologi (IT) dan meningkatkan profesionalisme keuangan untuk meningkatkan kredit.
"Hal tersebut harus dilakukan karena kondisi pasar yang sangat bagus, dan Bank Jatim sangat cepat beradaptasi. hal tersebut menjadi penunjang agar pada tahun 2022 aset Bank Jatim lebih dari Rp100 triliun," ujarnya.
Ia menambahkan, jika tiga usulan tersebut bisa dilakukan, pertumbuhan Jatim bukan 5,5 persen tapi 6 persen. Selain itu, Jatim menjadi backbone perekonomian Indonesia karena 14,92 persen ekonomi nasional disumbang oleh Jatim.
"Saya juga mendukung adanya konsep one Dirut one innovation dengan tujuan agar ada banyak inovasi di bidang perbankan di dalam Bank Jatim," ucapnya.
Jalan Sehat dalam rangka Dirgahayu Bank Jatim 57 Tahun diikuti sekitar 1.000 karyawan Bank Jatim. Turut hadir, Dirut Bank Jatim , Soeroso, Ketua Dekranasda Jatim, Nina Soekarwo dan Pj Sekdaprov Jatim, Jumadi. Gerak Jalan diawali dengan senam bersama.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pada tahun 2006 dilakukan sensus, jumlah UMKM sebanyak 4,2 juta, kemudian meningkat pada tahun 2012 ada sebanyak 6,8 juta. Selanjutnya, pada sensus tahun 2016 meningkat lagi yaitu menjadi 9,59 juta UMKM di Jatim," katanya saat Jalan Sehat dalam rangka Dirgahayu Bank Jatim 57 Tahun di Lapangan Lenmarc, Surabaya, Sabtu.
Menurut pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini, keberadaan UMKM yang banyak juga berperan terhadap PDRB Jatim, dimana meningkat setiap tahunnya.
"Pada tahun 2012, UMKM menyumbang hanya 54,98 persen, dan saat ini naik menjadi 57,2 persen terhadap PDRB. Oleh sebab itu, dengan melihat capaian pada tahun 2017, menjadi kesempatan untuk biayai UMKM yaitu melalui potensi kredit," katanya.
Ia menjelaskan, ada sekitar Rp1,161 triliun yang menunggu landing kredit dari perbankan, dimana dari angka tersebut, "landing" kredit yang diberikan bank sekitar Rp52 triliun.
"Masih ada ruang lebar sekali yang harus dilakukan, dan Bank Jatim harus menjadikan ini sebagai kesempatan emas," ucapnya.
Dengan peluang seperti itu, dirinya mengusulkan tiga hal yaitu Bank Jatim harus melakukan pembenahan sumber daya manusia (SDM), menggunakan informasi teknologi (IT) dan meningkatkan profesionalisme keuangan untuk meningkatkan kredit.
"Hal tersebut harus dilakukan karena kondisi pasar yang sangat bagus, dan Bank Jatim sangat cepat beradaptasi. hal tersebut menjadi penunjang agar pada tahun 2022 aset Bank Jatim lebih dari Rp100 triliun," ujarnya.
Ia menambahkan, jika tiga usulan tersebut bisa dilakukan, pertumbuhan Jatim bukan 5,5 persen tapi 6 persen. Selain itu, Jatim menjadi backbone perekonomian Indonesia karena 14,92 persen ekonomi nasional disumbang oleh Jatim.
"Saya juga mendukung adanya konsep one Dirut one innovation dengan tujuan agar ada banyak inovasi di bidang perbankan di dalam Bank Jatim," ucapnya.
Jalan Sehat dalam rangka Dirgahayu Bank Jatim 57 Tahun diikuti sekitar 1.000 karyawan Bank Jatim. Turut hadir, Dirut Bank Jatim , Soeroso, Ketua Dekranasda Jatim, Nina Soekarwo dan Pj Sekdaprov Jatim, Jumadi. Gerak Jalan diawali dengan senam bersama.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018