Surabaya (Antaranews Jatim) - Program kemitraan sekolah "BRIDGE" yang telah terjalin antara Australia dan Indonesia selama 10 tahun terakhir kini menjadi percontohan pengembangan pendidikan bagi negara-negara di Asia-Pasifik, kata pejabat Pemerintah Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyebut program BRIDGE telah menghubungkan 180 sekolah dan 720 guru di 18 provinsi wilayah Indonesia dengan seluruh negara bagian dan teritori di Australia.
"`Bridge` adalah kata benda yang artinya jembatan. Tapi BRIDGE juga akronim, kepanjangan dari `Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement`, yang merupakan kemitraan pendidikan antara Australia dan Indonesia," katanya, saat menghadiri peringatan 10 tahun program kemitraan pendidikan BRIDGE di Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2 Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Dia menjelaskan, melalui program kemitraan pendidikan ini, tercatat dalam kurun waktu 2014 -2017, sebanyak 6.000 mahasiswa Indonesia telah masuk di perguruan tinggi Australia untuk menempuh program pendidikan Strata-2.
"Begitu juga sebaliknya, ada sebanyak 7.000 mahasiswa Australia yang belajar di Indonesia sepanjang tahun 2014 - 2017," ujarnya.
Dia menandaskan, selama itu pula, Australia turut membantu Pemerintah Indonesia dengan membangun 3.000 sekolah.
"Di bawah program kemitraan pendidikan BRIDGE, kami juga membantu 1. 500 madrasah dalam hal peningkatan kapasitas guru dan infrastruktur," ucapnya.
Serta yang dirasa membanggakan, program kemitraan sekolah BRDIGE kini menjadi acuan pengembangan pendidikan bagi negara-negara se- Asia Pasifik
Julie menyebut sejak 2008, sudah leibh dari 382 kemitraan sekolah yang terbangun melalui program BRIDGE yang melibbatkan lebih dari 1.125 guru dari 764 sekolah mitra di Australia, Brunei, Kamboja, Tionkok, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam.
"Rencana pengembangan pendidikan melalui Program BRIDGE berikutnya akan melibatkan tujuh negara di kawasan Pasifik pada tahun 2019," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyebut program BRIDGE telah menghubungkan 180 sekolah dan 720 guru di 18 provinsi wilayah Indonesia dengan seluruh negara bagian dan teritori di Australia.
"`Bridge` adalah kata benda yang artinya jembatan. Tapi BRIDGE juga akronim, kepanjangan dari `Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement`, yang merupakan kemitraan pendidikan antara Australia dan Indonesia," katanya, saat menghadiri peringatan 10 tahun program kemitraan pendidikan BRIDGE di Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2 Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Dia menjelaskan, melalui program kemitraan pendidikan ini, tercatat dalam kurun waktu 2014 -2017, sebanyak 6.000 mahasiswa Indonesia telah masuk di perguruan tinggi Australia untuk menempuh program pendidikan Strata-2.
"Begitu juga sebaliknya, ada sebanyak 7.000 mahasiswa Australia yang belajar di Indonesia sepanjang tahun 2014 - 2017," ujarnya.
Dia menandaskan, selama itu pula, Australia turut membantu Pemerintah Indonesia dengan membangun 3.000 sekolah.
"Di bawah program kemitraan pendidikan BRIDGE, kami juga membantu 1. 500 madrasah dalam hal peningkatan kapasitas guru dan infrastruktur," ucapnya.
Serta yang dirasa membanggakan, program kemitraan sekolah BRDIGE kini menjadi acuan pengembangan pendidikan bagi negara-negara se- Asia Pasifik
Julie menyebut sejak 2008, sudah leibh dari 382 kemitraan sekolah yang terbangun melalui program BRIDGE yang melibbatkan lebih dari 1.125 guru dari 764 sekolah mitra di Australia, Brunei, Kamboja, Tionkok, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam.
"Rencana pengembangan pendidikan melalui Program BRIDGE berikutnya akan melibatkan tujuh negara di kawasan Pasifik pada tahun 2019," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018