Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, bersiap melanjutkan pembangunan jembatan Brawijaya, yang melintas di atas sungai Brantas, setelah pengajuan izin serta proses uji beban yang telah dilakukan.

"Kami sudah melakukan uji beban jembatan dan sudah menandatangani kontrak sejak tanggal 5 Juli 2018," kata Sunyata, Pelaksana Harian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Kediri di Kediri, Selasa.

Sunyata mengemukakan pemerintah telah selesai melakukan uji beban untuk mengukur kekuatan jembatan tersebut.

Pihaknya mengungkapkan, pembangunan jembatan itu hanya tinggal meneruskan yang sudah dibangun. Beberapa yang akan dilanjutkan misalnya pembangunan plat lantai, pengaspalan jalan, penggantian elastomer atau bantalan jembatan serta beragam aksesoris arsitekturnya seperti lampu gapura.

"Semua sudah diinvetarisasi, mana-mana yang harus dikerjakan untuk kelanjutan pembangunan ini. Kemungkinan nanti area tepat di bawah jembatan juga akan dilokalisasi sementara untuk pengamanan," katanya.

Proses uji beban dilakukan pada Mei 2018 oleh tim dari ITS Surabaya. Uji beban tersebut memang sengaja dilakukan untuk menguji kekuatan jembatan dan mengukur getaran, terlebih lagi, jembatan itu sudah lama tidak dilanjutkan pengerjaannya.

Pengujian tersebut juga mengikuti Standar Nasional Indonesia dalam pengukuran jembatan untuk keselamatan jembatan dengan menggunakan beban. Uji beban dilakukan untuk memberikan keyakinan untuk menindaklanjuti pembangunan jembatan ini, memastikan tidak ada masalah teknis dari struktur jembatan.

Uji beban melibatkan 16 unit truk yang diparkir di atas jembatan dengan total berat hampir 800 ton. Truk itu digunakan sebagai media tes beban mengukur kekuatan jembatan yang memiliki panjang kurang lebih 175 meter tersebut.

Rencana melanjutkan pembangunan jembatan Brawijaya ini sebelumnya juga sudah diungkapkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo saat berkunjung ke Kediri, Mei 2018. Bahkan, saat itu Pramono mengatakan pembangunan jembatan akan dilakukan setelah pemilihan kepala daerah.

Jembatan Brawijaya itu dibangun pada masa Wali Kota Samsul Ashar, dari dana APBD Kota Kediri. Namun, proyek itu tersendat setelah terjadi kasus hukum. Bahkan, Pemkot Kediri sejak 2015 telah mengalokasikan anggaran untuk penyelesaian pembangunan jembatan, namung urung terserap, sebab terkendala kasus. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018