Malang (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 40 persen dari 1.825 calon haji Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini berisiko tinggi (risti), baik yang disebabkan usia lanjut maupun penyakit.
Kepala kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang Imron di Malang, Senin, mengakui Jamaah Calon Haji (JCH) yang berisiko tinggi pada tahun ini persentasenya lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, namun demikian Kemenag tidak khawatir karena berbagai upaya telah dilakukan.
"Khusus untuk JCH risti ini, kami sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan sejak dua tahun sebelum keberangkatan. Kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan senam kebugaran, penyuluhan, pemanfaatan pos pembinaan terpadu, hingga manasik kesehatan," kata Imron.
Ia berharap dengan berbagai upaya tersebut, JCH yang berisiko tinggi mampu menjalankan seluruh rukun dan wajib haji. Dan, selama di Tanah Suci pun juga tetap dalam kondisi sehat, sehingga mampu menunaikan seluruh rangkaian dalam ibadah hajinya.
Menurut Imron, dari 1.825 calon haji Kabupaten Malang pada tahun ini, terbagi menjadi lima kelompok terbang (kloter), yakni kloter 20, 21, 22, 23, dan 34. Untuk kloter 20 sebanyak 445 JCH diberangkatkan Minggu (22/7) sore dari Stadion Lawang, Kabupaten Malang.
Sedangkan kloter 21 (445 Calhaj) dan 22 (445 Calhaj) diberangkatkan Senin (23/7) pagi dari stadion luar Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, oleh Bupati Malang Rendra Kresna. Dan, kloter 23 (445 Calhaj) menyusul pada sore harinya dari Stadion Lawang.
Sementara kloter 34 (45 Calhaj) akan diberangkatkan pada tanggal 27 Juli dari kantor Kemenag Kabupaten Malang, pada pukul 05.00 WIB. "Persiapan pemberangkatan sudah rampung seluruhnya. Kami selalu berkoordinasi secara intensif Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Polri instansi terkait lainnya," katanya.
Sementara itu, JCH Kota Malang terbagi menjadi empat kloter, yakni kloter 24, 25, 26, dan 19. JCH Kota Malang akan diberangkatkan Selasa (24/7) dari Lapangan Rampal oleh Plt Wali Kota Malang Sutiaji, kecuali kloter 19 yang diberangkatkan terlebih dahulu pada 19 Juli karena bergabung dengan JCH dari Pasuruan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang Imron di Malang, Senin, mengakui Jamaah Calon Haji (JCH) yang berisiko tinggi pada tahun ini persentasenya lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, namun demikian Kemenag tidak khawatir karena berbagai upaya telah dilakukan.
"Khusus untuk JCH risti ini, kami sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan sejak dua tahun sebelum keberangkatan. Kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan senam kebugaran, penyuluhan, pemanfaatan pos pembinaan terpadu, hingga manasik kesehatan," kata Imron.
Ia berharap dengan berbagai upaya tersebut, JCH yang berisiko tinggi mampu menjalankan seluruh rukun dan wajib haji. Dan, selama di Tanah Suci pun juga tetap dalam kondisi sehat, sehingga mampu menunaikan seluruh rangkaian dalam ibadah hajinya.
Menurut Imron, dari 1.825 calon haji Kabupaten Malang pada tahun ini, terbagi menjadi lima kelompok terbang (kloter), yakni kloter 20, 21, 22, 23, dan 34. Untuk kloter 20 sebanyak 445 JCH diberangkatkan Minggu (22/7) sore dari Stadion Lawang, Kabupaten Malang.
Sedangkan kloter 21 (445 Calhaj) dan 22 (445 Calhaj) diberangkatkan Senin (23/7) pagi dari stadion luar Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, oleh Bupati Malang Rendra Kresna. Dan, kloter 23 (445 Calhaj) menyusul pada sore harinya dari Stadion Lawang.
Sementara kloter 34 (45 Calhaj) akan diberangkatkan pada tanggal 27 Juli dari kantor Kemenag Kabupaten Malang, pada pukul 05.00 WIB. "Persiapan pemberangkatan sudah rampung seluruhnya. Kami selalu berkoordinasi secara intensif Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Polri instansi terkait lainnya," katanya.
Sementara itu, JCH Kota Malang terbagi menjadi empat kloter, yakni kloter 24, 25, 26, dan 19. JCH Kota Malang akan diberangkatkan Selasa (24/7) dari Lapangan Rampal oleh Plt Wali Kota Malang Sutiaji, kecuali kloter 19 yang diberangkatkan terlebih dahulu pada 19 Juli karena bergabung dengan JCH dari Pasuruan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018