Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, merupakan sarana belajar manajemen seni pertunjukan sehingga menjadikan inspirasi.

“Meski Banyuwangi bukan tuan rumah langsung, tapi Asian Games menjadi sarana bagi daerah-daerah untuk belajar manajemen seni pertunjukan,” ujarnya di sela persiapan penyambutan obor Asian Games, Sabtu.

Dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Asian Games menjadi sangat penting agar daerah seperti Banyuwangi bisa terinspirasi, dan bagaimana mengemas kekayaan seni-budaya menjadi kekuatan sosial sekaligus pariwisata dengan manajemen pertunjukan yang bagus.

Seperti diketahui, obor Asian Games akan menyambangi Banyuwangi, 21-22 Juli, di sejumlah titik dengan iringan atraksi seni-budaya.

Menurut diaa, daerah di Tanah Air yang kaya dengan seni-budaya perlu seksama mempelajari beragam atraksi di Asian Games, seperti bagaimana pawai obor mampu menyatukan Indonesia dengan melintasi akar perjuangan bangsa di Makam Bung Karno, akar kultural dengan disemarakkan beragam seni-tradisi dan kekayaan destinasi seperti Bromo, Kawah Ijen, Raja Ampat dan Danau Toba.

“Belum lagi nanti saat seremoni pembukaan dan penutupan Asian Games yang pasti bakal spektakuler dan berkelas dunia. Para pelaku seni di daerah perlu menyimak untuk melihat bagaimana seni ditata dengan kreatif menjadi kekuatan sosial, kebudayaan, ekonomi, sekaligus kebangaan bangsa,” ucapnya.

Banyuwangi sendiri, kata dia, terus berupaya mengelola kekayaan seni-budaya menjadi faktor pendorong kemajuan daerah, di antaranya melalui pariwisata. 

“Maka saya nanti akan mengajak para pelajar dan pelaku seni untuk menyimak pembukaan  dan penutupan Asian Games, semacam nonton bareng di pendopo. Itu sebagai wujud pembelajaran dua hal penting dalam pengembangan seni, yaitu belajar proses kreatif seninya dan belajar manajemen pertunjukannya,” katanya.

Bupati Anas juga mengatakan bahwa kolaborasi berbagai kementerian, Badan Ekonomi Kreatif, panitia penyelenggara (INASGOC), dan pelaku seni saat Asian Games sangat menarik untuk dipelajari, sekaligus sebagai media belajar keramahtamahan dan sportivitas olahraga.

Sementara itu, bupati dua periode tersebut menjelaskan bahwa Banyuwangi juga telah mengalokasikan dana beasiswa untuk membiayai anak-anak muda belajar seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

“Tahun ini sudah mulai dibuka beasiswa dari Pemkab Banyuwangi untuk kuliah seni di ISI Solo. Ini untuk meningkatkan kapasitas sektor kreatif di Banyuwangi,” katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018