Ponorogo (Antaranews Jatim) - Hutan milik Perum Perhutani seluas sekitar dua hektare di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, terbakar.
Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto menjelaskan areal hutan yang terbakar berada di petak 99A wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tulung, Bagian Kesatua Pemangkuan Hutan (BKPH) Sampung.
"Kebakaran terjadi mulai sekitar pukul 13.30 di petak 99A wilayah RPH Tulung, BKPH Sampung Tanah Turut, Desa Sampung, Kecamatan Sampung," kata Sudarmanto.
Ia mengatakan areal yang terbakar terdiri dari semak belukar dan rumput kering yang di atasnya terdapat tanaman pohon jati.
Petugas Polsek Sampung, kata dia, segera mendatangi lokasi kebakaran setelah mendapat laporan dari petugas Perhutani tentang terjadinya kebakaran di areal tersebut.
"Anggota Polsek Sampung bersama petugas Perhutani dan anggota Koramil Sampung serta warga sekitar hutan berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya," ujarnya.
Namun, karena embusan angin cukup kencang, petugas gabungan memutus jalur rambatan api.
"Karena embusan angin cukup kencang, maka petugas memutus jalur rambatan, agar api tidak merembet ke petak yang lain," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto menjelaskan areal hutan yang terbakar berada di petak 99A wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tulung, Bagian Kesatua Pemangkuan Hutan (BKPH) Sampung.
"Kebakaran terjadi mulai sekitar pukul 13.30 di petak 99A wilayah RPH Tulung, BKPH Sampung Tanah Turut, Desa Sampung, Kecamatan Sampung," kata Sudarmanto.
Ia mengatakan areal yang terbakar terdiri dari semak belukar dan rumput kering yang di atasnya terdapat tanaman pohon jati.
Petugas Polsek Sampung, kata dia, segera mendatangi lokasi kebakaran setelah mendapat laporan dari petugas Perhutani tentang terjadinya kebakaran di areal tersebut.
"Anggota Polsek Sampung bersama petugas Perhutani dan anggota Koramil Sampung serta warga sekitar hutan berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya," ujarnya.
Namun, karena embusan angin cukup kencang, petugas gabungan memutus jalur rambatan api.
"Karena embusan angin cukup kencang, maka petugas memutus jalur rambatan, agar api tidak merembet ke petak yang lain," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018