Jember (Antaranews Jatim) - Satu orang calon haji cadangan asal Kabupaten Jember yang berada di kelompok terbang (kloter) 5 masih menunggu paspor dan visa sebelum berangkat ke Bandara Juanda menuju ke Madinah pada Rabu petang.
"Sebenarnya calon haji cadangan itu berangkat pada kloter terakhir, namun karena suaminya ada di kloter 5, maka yang bersangkutan meminta bisa diberangkatkan bersama suaminya di kloter 5," kata Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember Ahmad Tholabi di Jember.
Menurutnya paspor yang bersangkutan masih berada di Jakarta dan masih dalam proses pengiriman ke Surabaya, sedangkan visanya sudah ada, namun masih belum tercetak karena visa calhaj cadangan itu diproses paling terakhir sesuai dengan prosedur.
"Mudah-mudahan calhaj yang bersangkutan sabar menunggu tercetaknya visa dan terkirimnya paspor karena seluruh calhaj yang berangkat ke Tanah Suci harus membawa paspor dan visa masing-masing," tuturnya.
Ia mengatakan jumlah calhaj cadangan di Kabupaten Jember sebanyak 19 orang dan mereka sudah mengisi surat pernyataan yang menyatakan siap berangkat atau tidak berangkat sesuai dengan regulasi yang ada.
"Kalau mereka jadi berangkat ke Tanah Suci Mekkah maka mereka akan berangkat terakhir, setelah semua calhaj yang masuk kuota calhaj tahun ini berangkat, namun tidak menutup kemungkinan mereka juga tidak berangkat dan itu sudah diketahui oleh masing-masing calhaj cadangan," tuturnya.
Jumlah kuota calhaj Jember tahun 2018 sebanyak 1.985 orang dan 19 calhaj di antaranya merupakan calhaj cadangan. Sebanyak 1.985 calhaj tersebut terbagi dalam tujuh kelompok terbang yakni kloter 5,6,7,8,9,10 dan 37 yang dijadwalkan berangkat pada 17-19 Juli 2018.
"Untuk kloter 5 dan 6 dijadwalkan terbang dari Bandara Juanda menuju Madinah pada Rabu sore ini pukul 17.00 WIB, sedangkan kloter 7 dijadwalkan berangkat dari Jember menuju ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya pada pukul 16.00 WIB," katanya.
Dari ribuan calhaj Jember tersebut, sebanyak 722 calhaj masuk dalam kategori memiliki penyakit risiko tinggi berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, sehingga mereka mendapat pemantauan khusus dari petugas medis selama menunaikan ibadah haji.
"Saya berharap seluruh calhaj Jember bisa berangkat dan pulang dalam keadaan sehat walafiat, sehingga kami imbau untuk menjaga kesehatannya masing-masing, agar bisa beribadah dengan khusyuk," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sebenarnya calon haji cadangan itu berangkat pada kloter terakhir, namun karena suaminya ada di kloter 5, maka yang bersangkutan meminta bisa diberangkatkan bersama suaminya di kloter 5," kata Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember Ahmad Tholabi di Jember.
Menurutnya paspor yang bersangkutan masih berada di Jakarta dan masih dalam proses pengiriman ke Surabaya, sedangkan visanya sudah ada, namun masih belum tercetak karena visa calhaj cadangan itu diproses paling terakhir sesuai dengan prosedur.
"Mudah-mudahan calhaj yang bersangkutan sabar menunggu tercetaknya visa dan terkirimnya paspor karena seluruh calhaj yang berangkat ke Tanah Suci harus membawa paspor dan visa masing-masing," tuturnya.
Ia mengatakan jumlah calhaj cadangan di Kabupaten Jember sebanyak 19 orang dan mereka sudah mengisi surat pernyataan yang menyatakan siap berangkat atau tidak berangkat sesuai dengan regulasi yang ada.
"Kalau mereka jadi berangkat ke Tanah Suci Mekkah maka mereka akan berangkat terakhir, setelah semua calhaj yang masuk kuota calhaj tahun ini berangkat, namun tidak menutup kemungkinan mereka juga tidak berangkat dan itu sudah diketahui oleh masing-masing calhaj cadangan," tuturnya.
Jumlah kuota calhaj Jember tahun 2018 sebanyak 1.985 orang dan 19 calhaj di antaranya merupakan calhaj cadangan. Sebanyak 1.985 calhaj tersebut terbagi dalam tujuh kelompok terbang yakni kloter 5,6,7,8,9,10 dan 37 yang dijadwalkan berangkat pada 17-19 Juli 2018.
"Untuk kloter 5 dan 6 dijadwalkan terbang dari Bandara Juanda menuju Madinah pada Rabu sore ini pukul 17.00 WIB, sedangkan kloter 7 dijadwalkan berangkat dari Jember menuju ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya pada pukul 16.00 WIB," katanya.
Dari ribuan calhaj Jember tersebut, sebanyak 722 calhaj masuk dalam kategori memiliki penyakit risiko tinggi berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, sehingga mereka mendapat pemantauan khusus dari petugas medis selama menunaikan ibadah haji.
"Saya berharap seluruh calhaj Jember bisa berangkat dan pulang dalam keadaan sehat walafiat, sehingga kami imbau untuk menjaga kesehatannya masing-masing, agar bisa beribadah dengan khusyuk," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018