Surabaya (Antaranews Jatim) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menaikkan anggaran pengembangan stem cell dari tahun lalu untuk memperbaiki penanganan kesehatan di Indonesia.

"Jumlah anggaran Rp9,3 miliar untuk tahun ini, tahun lalu yang Rp2,9 miliar hanya untuk stem cell. Harapannya nanti akan berkontribusi memperbaiki rakyat Indonesia dalam bidang kesehatan," kata Menristekdikti Mohamad Nasir saat meresmikan Teaching Industry Stem Cell dan Metabolit Stem Cell Universitas Airlangga Surabaya, Rabu,

Kenaikan anggaran itu dilakukan untuk memperbaiki penanganan terhadap penyakit-penyakit di Indonesia. Menurut Nasir di tangan peneliti dengan stem cell-nya mampu melakukan perbaikan yang luar biasa terhadap penyakit-penyakit yang selama ini tergantung pada obat.

"Dalam teknologi dikenal dengan nama `jumping` yang akan merubah ketergantungan pada obat menjadi perbaikan kesehatan melalui stem cell," ujarnya.

Nasir menegaskan, Pemerintah mendukung pengembangan inovasi di bidang kesehatan. Diharapkan stem cell yang dikembangkan Unair dapat `mengover` wilayah Indonesia timur selain Universitas Indonesia (UI) di wilayah Indonesia bagian barat.

"Dukungan pemerintah itu dengan mengembangkan laboratorium. Kedua mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dengan membiayai setiap penelitian yang dilakukan agar bisa dikerjakan lebih cepat," ujarnya.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell (PSSP) Unair sendiri adalah hasil kolaborasi Unair dengan RSUD Dr Soetomo yang dimulai dari tahun 1990 dengan pembentukan bank jaringan untuk memproduksi biomaterial.

Kolaborasi untuk stem cell di Unair dan RSUD Dr Soetomo sudah berjalan sejak awal, namun baru dilegalkan pada tahun 2007 dengan adanya pertemuan antara Dekan Fakultas Kedokteran Unair dengan Direktur RSUD Dr Soetomo dan Kepala Departemen. Tahun 2011 kemudian dibentuk suatu wadah untuk riset stem cell baik in vitro, animal model maupun "clinical trial".

Adapun "research services" yang diberikan di PSSP Unair antara lain isolasi dan eksplorasi jaringan, diferensiasi sel, ekstraksi RNA, karakterisasi seperti ELISA, PCR dan MTT Assay, juga "animal house".

PSSP Unair didukung dengan fasilitas Iaboratorium yang berstandar GMP (Good Manufacturing Practice) yaitu satu laboratorium penelitian, dua Iaboratorium hewan coba untuk tikus dan kelinci, serta satu laboratorium produksi.(*)
Video Oleh Willy Irawan
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018