Malang (Antaranews Jatim) - Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2018 Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur yang diplot Rp280 miliar diprioritaskan untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran.
Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto di Malang, Minggu mengemukakan anggaran PAK sebesar Rp280 miliar itu diambilkan dari sisa lebih penggunaan anggaran 2017 yang mencapai Rp409 miliar.
Sisa Rp409 miliar itu untuk PAK Rp280 miliar dan sisanya dialokasikan masuk dalam APBD induk 2018, ujarnya.
Wasto mengaku PAK tersebut selain untuk perbaikan jalan berlubang dan pengadaan mobil PMK, juga digunakan untuk kegiatan yang mendahului PAK, seperti Asian Games dan lainnya.
"Sekarang Tim Anggaran Pemkot Malang sedang menyelesaikan draf perubahan PAK dalam APBD 2018," ucapnya.
Ia mengatakan draf alokasi PAK akan diserahkan ke Pemprov Jatim untuk diteliti dan dikonsultasikan pada pekan depan.
Mantan Ketua Bappeda Kota Malang itu mengaku pengadaan mobil pemadam cukup mendesak untuk menjawab tuntutan kebutuhan, terutama untuk menjangkau bangunan atau gedung-gedung tinggi yang saat ini terus tumbuh dan bermunculan di Kota Malang.
"Sekarang sudah banyak gedung-gedung tinggi, sehingga sarana dan peralatan pemadam kebakaran harus menyesuaikan dengan kondisi. Namun, pos pengadaan alat pemadam kebakaran yang baru untuk gedung-gedung tinggi ini melekat di Satpol PP," ucapnya.
Setelah rancangan PAK diteliti Pemprov Jatim, pihaknya bakal menyerahkan ke DPRD Kota Malang dengan harapan pembahasannya tuntas pada Agustus.
"Kalau bulan ini kemungkinan tidak bisa, mungkin awal Agustus sudah tuntas," katanya.
Gedung-gedung tinggi di Kota Malang saat ini terus tumbuh, selain sejumlah bangunan di lingkungan Universitas Brawijaya (UB) Malang, seperti gedung rektorat, FIA, Fakultas Hukum, FISIP, dan Fakultas Teknik, juga ada sejumlah hotel dan apartemen memiliki bangunan cukup tinggi.
Bahkan, saat ini sedang dibangun beberapa apartemen dengan ketinggian 20 lantai, seperti apartemen yang sedang dibangun Begawan dan eks ballroom Baiduri Sepah di kawasan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto di Malang, Minggu mengemukakan anggaran PAK sebesar Rp280 miliar itu diambilkan dari sisa lebih penggunaan anggaran 2017 yang mencapai Rp409 miliar.
Sisa Rp409 miliar itu untuk PAK Rp280 miliar dan sisanya dialokasikan masuk dalam APBD induk 2018, ujarnya.
Wasto mengaku PAK tersebut selain untuk perbaikan jalan berlubang dan pengadaan mobil PMK, juga digunakan untuk kegiatan yang mendahului PAK, seperti Asian Games dan lainnya.
"Sekarang Tim Anggaran Pemkot Malang sedang menyelesaikan draf perubahan PAK dalam APBD 2018," ucapnya.
Ia mengatakan draf alokasi PAK akan diserahkan ke Pemprov Jatim untuk diteliti dan dikonsultasikan pada pekan depan.
Mantan Ketua Bappeda Kota Malang itu mengaku pengadaan mobil pemadam cukup mendesak untuk menjawab tuntutan kebutuhan, terutama untuk menjangkau bangunan atau gedung-gedung tinggi yang saat ini terus tumbuh dan bermunculan di Kota Malang.
"Sekarang sudah banyak gedung-gedung tinggi, sehingga sarana dan peralatan pemadam kebakaran harus menyesuaikan dengan kondisi. Namun, pos pengadaan alat pemadam kebakaran yang baru untuk gedung-gedung tinggi ini melekat di Satpol PP," ucapnya.
Setelah rancangan PAK diteliti Pemprov Jatim, pihaknya bakal menyerahkan ke DPRD Kota Malang dengan harapan pembahasannya tuntas pada Agustus.
"Kalau bulan ini kemungkinan tidak bisa, mungkin awal Agustus sudah tuntas," katanya.
Gedung-gedung tinggi di Kota Malang saat ini terus tumbuh, selain sejumlah bangunan di lingkungan Universitas Brawijaya (UB) Malang, seperti gedung rektorat, FIA, Fakultas Hukum, FISIP, dan Fakultas Teknik, juga ada sejumlah hotel dan apartemen memiliki bangunan cukup tinggi.
Bahkan, saat ini sedang dibangun beberapa apartemen dengan ketinggian 20 lantai, seperti apartemen yang sedang dibangun Begawan dan eks ballroom Baiduri Sepah di kawasan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018