Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Masyarakat "menyerbu" Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengurus berbagai keperluan, khususnya untuk pembuatan KTP elektronik.
"Ini memang pola setelah Lebaran, pasti membeludak. Warga perantau yang pulang, entah itu pekerja, pengusaha, atau mahasiswa, datang mengurus dokumen kependudukan. Bahkan, Senin-Selasa lalu mencetak lebih dari 1.900 e-KTP per hari, padahal biasanya sehari sekitar 300 e-KTP,? ujar Anas saat melakukan sidak Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan sidak ke sejumlah tempat pelayanan publik di daerahnya, salah satunya, mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP).
MPP pertama di Indonesia yang dikelola pemerintah kabupaten itu tampak sangat ramai oleh warga. Sebagian besar warga mengantre untuk pembuatan KTP Elektronik. MPP sendiri melayani 150 jenis layanan dokumen/perizinan dalam satu tempat.
Anas mengaku mengunjungi MPP untuk menyemangati petugas yang sedang memberikan pelayanan untuk warga.
"Saya juga cek, alhamdulillah gedung ini sudah adem. Jadi meski padat, pengunjung nyaman. Karena sebelumnya ada keluhan di medsos, AC-nya agak error," ujar Anas.
Anas sempat berbincang dengan warga yang sedang mengantre untuk mengurus KTP elektronik, salah satunya Ahmad Junaidi (30), warga Srono.
Anas bertanya kepada Junaidi apakah antre sudah lama. "Lumayan Pak. Tapi tidak apa-apa, mumpung masih libur kerja," ujar Ahmad.
Anas berharap pelayanan KTP elektronik bisa terus prima, meski memang dia mengakui terkadang ada kendala jika blanko KTP dari pemerintah pusat sedang kosong.
"Sekarang blanko KTP tersedia dalam jumlah yang cukup. Petugas juga kami minta bekerja hingga shift lembur agar pencetakan bisa cepat. Bahkan libur Pilkada kemarin, Dispenduk tetap membuka layanan dengan sistem shift setelah para petugasnya mencoblos,? kata Anas.
Di Mal Pelayanan Publik, Anas juga bercengkerama dengan warga dan anak-anak kecil yang diajak orang tuanya. Anas juga memberikan "angpao? Lebaran untuk anak-anak kecil.
"Waktu lihat anak kecil pas suasana Lebaran begini, spontan saya ingat masa kecil saat Lebaran, seneng banget kalau diberi uang jajan,? ujarnya.
Usai mengecek Mal Pelayanan Publik, Anas bergeser ke Kecamatan Muncar, sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Di Kecamatan Muncar juga telah bisa dilakukan proses perekaman dan pencetakan KTP elektronik. Sudah dalam beberapa bulan terakhir, pencetakan KTP elektronik bisa dilakukan di enam kecamatan di Banyuwangi, yaitu Muncar, Kalibaru, Genteng, Sempu, Siliragung, dan Wongsorejo.
"Jadi warga di sekitar kecamatan-kecamatan tersebut tidak perlu ke pusat kota. Insya Allah nanti kami tambah lagi, karena kami sadar Banyuwangi ini adalah daerah terluas di Pulau Jawa. Jadi jarak antarkecamatan bisa sangat jauh. Maka pelayanan harus didekatkan ke banyak kecamatan," kata Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ini memang pola setelah Lebaran, pasti membeludak. Warga perantau yang pulang, entah itu pekerja, pengusaha, atau mahasiswa, datang mengurus dokumen kependudukan. Bahkan, Senin-Selasa lalu mencetak lebih dari 1.900 e-KTP per hari, padahal biasanya sehari sekitar 300 e-KTP,? ujar Anas saat melakukan sidak Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan sidak ke sejumlah tempat pelayanan publik di daerahnya, salah satunya, mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP).
MPP pertama di Indonesia yang dikelola pemerintah kabupaten itu tampak sangat ramai oleh warga. Sebagian besar warga mengantre untuk pembuatan KTP Elektronik. MPP sendiri melayani 150 jenis layanan dokumen/perizinan dalam satu tempat.
Anas mengaku mengunjungi MPP untuk menyemangati petugas yang sedang memberikan pelayanan untuk warga.
"Saya juga cek, alhamdulillah gedung ini sudah adem. Jadi meski padat, pengunjung nyaman. Karena sebelumnya ada keluhan di medsos, AC-nya agak error," ujar Anas.
Anas sempat berbincang dengan warga yang sedang mengantre untuk mengurus KTP elektronik, salah satunya Ahmad Junaidi (30), warga Srono.
Anas bertanya kepada Junaidi apakah antre sudah lama. "Lumayan Pak. Tapi tidak apa-apa, mumpung masih libur kerja," ujar Ahmad.
Anas berharap pelayanan KTP elektronik bisa terus prima, meski memang dia mengakui terkadang ada kendala jika blanko KTP dari pemerintah pusat sedang kosong.
"Sekarang blanko KTP tersedia dalam jumlah yang cukup. Petugas juga kami minta bekerja hingga shift lembur agar pencetakan bisa cepat. Bahkan libur Pilkada kemarin, Dispenduk tetap membuka layanan dengan sistem shift setelah para petugasnya mencoblos,? kata Anas.
Di Mal Pelayanan Publik, Anas juga bercengkerama dengan warga dan anak-anak kecil yang diajak orang tuanya. Anas juga memberikan "angpao? Lebaran untuk anak-anak kecil.
"Waktu lihat anak kecil pas suasana Lebaran begini, spontan saya ingat masa kecil saat Lebaran, seneng banget kalau diberi uang jajan,? ujarnya.
Usai mengecek Mal Pelayanan Publik, Anas bergeser ke Kecamatan Muncar, sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Di Kecamatan Muncar juga telah bisa dilakukan proses perekaman dan pencetakan KTP elektronik. Sudah dalam beberapa bulan terakhir, pencetakan KTP elektronik bisa dilakukan di enam kecamatan di Banyuwangi, yaitu Muncar, Kalibaru, Genteng, Sempu, Siliragung, dan Wongsorejo.
"Jadi warga di sekitar kecamatan-kecamatan tersebut tidak perlu ke pusat kota. Insya Allah nanti kami tambah lagi, karena kami sadar Banyuwangi ini adalah daerah terluas di Pulau Jawa. Jadi jarak antarkecamatan bisa sangat jauh. Maka pelayanan harus didekatkan ke banyak kecamatan," kata Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018