Tulungagung (Antaranews Jatim) - Sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Tulungagung, termasuk Pj Bupati Jarianto menyambangi Cawabup Maryoto Bhirowo di Karangrejo dan mengucapkan selamat atas kemenangan sementara versi `real count` KPU, pada pemilihan bupati Tulungagung, Jawa Timur.
Pantauan lapangan, Kamis, pejabat yang datang silih berganti. Mereka sebagian datang berombongan, berbaur dengan warga yang terus berdatangan sejak Rabu (27/6) sore, setelah pasangan calon petahana "Sahto" (Syahri Multo-Maryoto Bhirowo) unggul versi "real count" KPU maupun hitung cepat desk Pilkada Pemkab Tulungagung.
Selain Jarianto, beberapa pejabat yang terlihat datang ke kediaman Maryoto Bhirowo di Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung antara lain Kepala DPKAD Hendrik Setyawan, Kepala Dinas Perikanan Tatang Suhartono, Kepala BPM Eko Asistono, Kabag Humas Sudarmaji dan sejumlah pejabat OPD , camat dan kades.
"Itu bentuk apresiasi teman-teman OPD (organisasi perangkat daerah), bahwa Pilkada Tulungagung berjalan lancar dan damai. Ucapan selamat juga karena versi hitung sementara, Sahto diunggulkan," kata Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji.
Hingga Kamis pagi, hasil "real count" KPU menunjukkan pasangan calon nomor urut 2 Sahto yang diusung PDIP dan Nasdem meraih dukungan 59,8 persen.
Sementara pasangan penantang, Margiono - Eko Prisdianto (Mardiko) yang diusung koalisi sembilan parpol mendapat dukungan 40,02 persen.
"Atas nama pasangan Sahto, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terhadap dukungan yang luar biasa dari masyarakat Tulungagung. Insya Allah kami akan. Menjaga amanah ini sebaik-baiknya," kata Cawabup Maryoto Bhirowo.
Soal status Cabup Syahri Mulyo yang kini menjadi tersangka korupsi di KPK dan peluangnya menggantikan posisi sang kolega sebagai Bupati, Maryoto enggan berkomentar.
Demikian pula soal siapa calon wakil bupati yang akan diusulkan ke partai pengusung apabila dirinya naik ke posisi bupati menggantikan Syahri Mulyo yang terbelit hukum di KPK.
"Kami belum berfikir ke sana. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana menjaga kemenangan ini sampai rekapitulasi resmi di KPU. Selebihnya akan kami diskusikan nanti," ujarnya.
Senada dengan lawan politiknya Cawabup Eko Prisdianto, Maryoto menyerukan kepada masyarakat Tulungagung untuk kembali pada situasi awal.
Beraktivitas seperti biasa dan berkarya untuk kemajuan Kabupaten Tulungagung.
"Mari kita lupakan perbedaan politik di masa lalu. Sekarang waktunya menatap masa depan. Suasana Tulungagung yang `ayem tentrem mulyo dan tinoto` ini harus kita jaga bersama," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Pantauan lapangan, Kamis, pejabat yang datang silih berganti. Mereka sebagian datang berombongan, berbaur dengan warga yang terus berdatangan sejak Rabu (27/6) sore, setelah pasangan calon petahana "Sahto" (Syahri Multo-Maryoto Bhirowo) unggul versi "real count" KPU maupun hitung cepat desk Pilkada Pemkab Tulungagung.
Selain Jarianto, beberapa pejabat yang terlihat datang ke kediaman Maryoto Bhirowo di Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung antara lain Kepala DPKAD Hendrik Setyawan, Kepala Dinas Perikanan Tatang Suhartono, Kepala BPM Eko Asistono, Kabag Humas Sudarmaji dan sejumlah pejabat OPD , camat dan kades.
"Itu bentuk apresiasi teman-teman OPD (organisasi perangkat daerah), bahwa Pilkada Tulungagung berjalan lancar dan damai. Ucapan selamat juga karena versi hitung sementara, Sahto diunggulkan," kata Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji.
Hingga Kamis pagi, hasil "real count" KPU menunjukkan pasangan calon nomor urut 2 Sahto yang diusung PDIP dan Nasdem meraih dukungan 59,8 persen.
Sementara pasangan penantang, Margiono - Eko Prisdianto (Mardiko) yang diusung koalisi sembilan parpol mendapat dukungan 40,02 persen.
"Atas nama pasangan Sahto, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terhadap dukungan yang luar biasa dari masyarakat Tulungagung. Insya Allah kami akan. Menjaga amanah ini sebaik-baiknya," kata Cawabup Maryoto Bhirowo.
Soal status Cabup Syahri Mulyo yang kini menjadi tersangka korupsi di KPK dan peluangnya menggantikan posisi sang kolega sebagai Bupati, Maryoto enggan berkomentar.
Demikian pula soal siapa calon wakil bupati yang akan diusulkan ke partai pengusung apabila dirinya naik ke posisi bupati menggantikan Syahri Mulyo yang terbelit hukum di KPK.
"Kami belum berfikir ke sana. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana menjaga kemenangan ini sampai rekapitulasi resmi di KPU. Selebihnya akan kami diskusikan nanti," ujarnya.
Senada dengan lawan politiknya Cawabup Eko Prisdianto, Maryoto menyerukan kepada masyarakat Tulungagung untuk kembali pada situasi awal.
Beraktivitas seperti biasa dan berkarya untuk kemajuan Kabupaten Tulungagung.
"Mari kita lupakan perbedaan politik di masa lalu. Sekarang waktunya menatap masa depan. Suasana Tulungagung yang `ayem tentrem mulyo dan tinoto` ini harus kita jaga bersama," ujarnya.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018