Ponorogo (Antaranews Jatim) - Hutan rakyat milik Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur seluas sekitar tujuh hektare terbakar, Selasa malam.
Kasubbag Humas Polres Ponorogo AKP Sudarmanto di Ponorogo menuturkan, tidak ada korban dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Kebakaran hutan rakyat milik Desa Tatung tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa," katanya.
Dia mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran di lahan hutan masyarakat dengan tanaman pohon jati yang ditanam sejak pada 2000.
"Asal api masih dalam penyelidikan. Namun diperkirakan berasal dari putung rokok, karena lokasi kebakaran berada di tepi jalan desa yang banyak terdapat daun kering," ujarnya menduga.
Menurut dia, sejumlah petugas dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), perangkat desa serta masyarakat desa melakukan pemadaman.
"Petugas dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kades Tatung Pak Rudy bersama masyarakat melakukan pemadaman api dengan cara 'gepyok' menggunakan dahan basah. Akhirnya api bisa dipadamkan," ucapnya (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kasubbag Humas Polres Ponorogo AKP Sudarmanto di Ponorogo menuturkan, tidak ada korban dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Kebakaran hutan rakyat milik Desa Tatung tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa," katanya.
Dia mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran di lahan hutan masyarakat dengan tanaman pohon jati yang ditanam sejak pada 2000.
"Asal api masih dalam penyelidikan. Namun diperkirakan berasal dari putung rokok, karena lokasi kebakaran berada di tepi jalan desa yang banyak terdapat daun kering," ujarnya menduga.
Menurut dia, sejumlah petugas dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), perangkat desa serta masyarakat desa melakukan pemadaman.
"Petugas dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kades Tatung Pak Rudy bersama masyarakat melakukan pemadaman api dengan cara 'gepyok' menggunakan dahan basah. Akhirnya api bisa dipadamkan," ucapnya (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018