Surabaya (Antaranews Jatim) - Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai keberadaan pasar malam yang digelar insidentil di banyak daerah merupakan potensi pariwisata.

"Ini hiburan bagi warga," katanya, kepada wartawan, saat mengunjungi pasar malam di "frontage road" sisi timur Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis malam.

Menurut dia, jika digelar rutin, semisal pada malam-malam di bulan Ramadhan seperti yang digelar di Jalan Ahmad Yani Surabaya malam ini, bisa menjadi potensi pariwisata yang dapat menyerap banyak pengunjung.

"Dengan begitu orang-orang jadi tahu, oh kalau di bulan Ramadhan ada pasar malam di Jalan Ahmad Yani Surabaya dan mereka bisa berdatangan ke sini," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu sempat berbincang dengan koordinator pasar malam di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Diperoleh informasi terdapat 800 pedagang yang berjualan.

"Produk-produk yang dijual variatif dan harganya murah-murah, terjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah," katanya.

Khofifah sempat membeli sandal seharga Rp35 ribu di pasar malam Jalan Ahmad Yani Surabaya, selain juga memborong jajanan dan mencicipi rujak cingur.

"Rujak cingur yang saya beli ini petisnya dari Sidoarjo. Rasanya enak, meski pedasnya menyengat di lidah. Lomboknya banyak tadi," ucapnya.

Karena mayoritas pedagang yang berjualan masih tergolong tradisional, Khofifah mendorong adanya perlindungan terhadap mereka dari pemerintah daerah setempat.

"Misalnya adalah perlindungan dari pemerintah daerah agar tidak mengobraknya selama pasar malam berlangsung. Perlindungan seperti itu juga memberi rasa nyaman terhadap pembeli," katanya.

Selain itu, dia menandaskan, keberadaan pasar malam diharapkan juga tidak merusak tata ruang kota. "Harus diperhatikan juga tata ruangnya agar tidak dirusak oleh keberadaan pasar malam. Termasuk harus dipikirkan bagaimana caranya keberadaan pasar malam tidak mengganggu lalu lintas di sekitarnya agar tidak macet, sehingga pengguna jalan pun terlindungi," tuturnya.

Dengan begitu, Khofifah meyakini, keberadaan pasar malam yang menyesuaikan tata ruang yang telah ada dapat semakin menarik minat masyarakat untuk berdatangan.

Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak akan mengikuti Pilkada Jatim, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni mendatang, diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Hanura, Golkar, PPP, PAN dan Nasdem. Pilkada Jatim 2018 juga diikuti pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018