Jember (Antaranews Jatim) - Direktur Utama PT Mitratani 27 Guntaryo Tri Indarto mengatakan pihaknya akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi ekspor kedelai Jepang atau edamame ke sejumlah negara.
"Tahun ini kami akan bangun pabrik baru dengan kapasitas produksi 10.000 ton per tahun, sehingga bisa menambah produksi edamame dan sayuran beku di PT Mitratani," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya permintaan pasar di sejumlah negara terus mengalami peningkatan, namun sebagian besar yakni 80 persen komoditas ekspor tersebut dikirim ke Jepang, sehingga dengan pembangunan pabrik baru tersebut dapat memenuhi permintaan pasar dunia.
"Tahun lalu kami sudah mengekspor sekitar 7.800 ton per tahun untuk komoditas edamame dan okra, sedangkan kebutuhan dalam negeri dipasok sekitar 2.000 ton per tahun," tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, dengan pengembangan investasi dan perluasan pabrik diharapkan produksi PT Mitratani bisa mencapai 13.000 ton per tahun karena kebutuhan pasar pada tahun 2018 diprediksi sebesar 12.000 ton.
"Kami juga sedang melakukan uji coba budi daya ubi talas Jepang, terong Jepang, kabocha untuk diekspor. Dari sisi budi daya sudah dinilai berhasil, sehingga kami sudah kirim sampel tiga komoditas itu ke Jepang dan kalau berhasil, maka akan diproduksi secara massal," katanya.
Pihak Mitratani, lanjut dia, terus melakukan perbaikan tanam untuk mendapatkan rasa ubi talas dan terong Jepang tersebut sesuai dengan keinginan pasar dan tidak hentinya melakukan upaya pengkajian terhadap komoditas pangan.
"Edamame dan sayuran okra sudah diekspor ke 12 negara di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, Vietnam, beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sehingga kami terus meningkatkan produksi untuk diekspor," ujarnya.
Guntaryo mengatakan lahan tanam PT Mitratani seluas 1.700 hektare, namun diprediksi luas tanam tersebut akan bertambah menjadi 1.800 hektare karena ada peningkatan permintaan tambahan untuk sejumlah komoditas pangan tersebut.
Lahan Mitratani tersebut sebagian besar berada di Kabupaten Jember dan sebagian kecil berada di Kabupaten Banyuwangi dan Lumajang.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Tahun ini kami akan bangun pabrik baru dengan kapasitas produksi 10.000 ton per tahun, sehingga bisa menambah produksi edamame dan sayuran beku di PT Mitratani," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya permintaan pasar di sejumlah negara terus mengalami peningkatan, namun sebagian besar yakni 80 persen komoditas ekspor tersebut dikirim ke Jepang, sehingga dengan pembangunan pabrik baru tersebut dapat memenuhi permintaan pasar dunia.
"Tahun lalu kami sudah mengekspor sekitar 7.800 ton per tahun untuk komoditas edamame dan okra, sedangkan kebutuhan dalam negeri dipasok sekitar 2.000 ton per tahun," tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, dengan pengembangan investasi dan perluasan pabrik diharapkan produksi PT Mitratani bisa mencapai 13.000 ton per tahun karena kebutuhan pasar pada tahun 2018 diprediksi sebesar 12.000 ton.
"Kami juga sedang melakukan uji coba budi daya ubi talas Jepang, terong Jepang, kabocha untuk diekspor. Dari sisi budi daya sudah dinilai berhasil, sehingga kami sudah kirim sampel tiga komoditas itu ke Jepang dan kalau berhasil, maka akan diproduksi secara massal," katanya.
Pihak Mitratani, lanjut dia, terus melakukan perbaikan tanam untuk mendapatkan rasa ubi talas dan terong Jepang tersebut sesuai dengan keinginan pasar dan tidak hentinya melakukan upaya pengkajian terhadap komoditas pangan.
"Edamame dan sayuran okra sudah diekspor ke 12 negara di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, Vietnam, beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sehingga kami terus meningkatkan produksi untuk diekspor," ujarnya.
Guntaryo mengatakan lahan tanam PT Mitratani seluas 1.700 hektare, namun diprediksi luas tanam tersebut akan bertambah menjadi 1.800 hektare karena ada peningkatan permintaan tambahan untuk sejumlah komoditas pangan tersebut.
Lahan Mitratani tersebut sebagian besar berada di Kabupaten Jember dan sebagian kecil berada di Kabupaten Banyuwangi dan Lumajang.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018