Malang (Antaranews Jatim) - Empat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, berkolaborasi menciptakan makanan ringan (snack) berbahan baku buah ciplukan yang aman dikonsumsi bagi penderita diabetes militus (DM) tipe II.
"Kami mencoba melakukan penelitian membuat snack yang aman bagi penderita DM tipe II ini," kata salah seorang dari empat mahasiswa tersebut, Danniary Ismail F di Malang, Senin. Tiga mahasiswa lainnya adalah Choirum Ayun, Mochammad Alawy, dan Syaiful Anam.
Danniary mengemukakan para penderita diabetes harus memiliki pola makan terkontrol, termasuk ketika berkeinginan untuk ngemil. Sedangkan snack sehat bagi penderita DM tipe II itu diberi nama snack Chipbar dengan bahan baku utama dari buah ciplukan.
"Selama ini ciplukan dianggap sebagai gulma oleh petani, namun setelah diteliti, ternyata memiliki kandungan bahan yang mampu menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes," ucapnya.
Keempat mahasiswa itu akan mengembangkan tanaman buah ciplukan karena kaya akan vitamin dan mineral yang dapat menurunkan gula darah bagi penderita diabetes, yaitu Physagulin F yang berfungsi untuk meningkatkan kerja insulin dan menurunkan kadar diabetes.
"Penderita diabetes melitus II tidak boleh makan manis, tapi kalau kekurangan gula mereka juga lemas bahkan sampai pingsan. Oleh karena itu, kadar gula penderita diabetes harus tetap stabil normal. Snack yang berbentuk foodbar ini bisa jadi solusi," tuturnya.
Dia mengatakan, selain ciplukan, bahan tambahan lain untuk foodbar itu adalah oatmeal, chocochip sebagai perasa coklat, madu sebagai perekat. Sehingga kadar gulanya rendah dan aman untuk si penderita.
Inovasi keempat mahasiswa Fakultas Pertanian yang dibimbing Dr Budi Waluyo ini mendapatkan dua penghargaan internasional yaitu Gold Medal dalam Youth Invention Exhibition Malaysia 2018, dan Best Invention for Tertiary Category dari Asian Young Invention Exhibition Malaysia 2018.
Hanya saja, kata Danniary, tim masih menemui kendala bahan baku, yakni pasokan buah ciplukan yang sangat langka dan mahal. Tim mencari pasokan ciplukan hingga ke Jawa Tengah dan menunggu musim panen. Rencananya, tim akan mendaftarkan Chipbar sebagai merk dagang. Setelah fiksasi ingridients dan uji lab, tim optimistis Chipbar bisa diproduksi massal.
"Kami berupaya untuk mencari lahan untuk budi daya ciplukan ini, rencananya di Wagir, Kabupaten Malang. Lahannya memang tidak luas, tapi bisa membantu untuk memenuhi bahan baku utama Chipbar ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami mencoba melakukan penelitian membuat snack yang aman bagi penderita DM tipe II ini," kata salah seorang dari empat mahasiswa tersebut, Danniary Ismail F di Malang, Senin. Tiga mahasiswa lainnya adalah Choirum Ayun, Mochammad Alawy, dan Syaiful Anam.
Danniary mengemukakan para penderita diabetes harus memiliki pola makan terkontrol, termasuk ketika berkeinginan untuk ngemil. Sedangkan snack sehat bagi penderita DM tipe II itu diberi nama snack Chipbar dengan bahan baku utama dari buah ciplukan.
"Selama ini ciplukan dianggap sebagai gulma oleh petani, namun setelah diteliti, ternyata memiliki kandungan bahan yang mampu menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes," ucapnya.
Keempat mahasiswa itu akan mengembangkan tanaman buah ciplukan karena kaya akan vitamin dan mineral yang dapat menurunkan gula darah bagi penderita diabetes, yaitu Physagulin F yang berfungsi untuk meningkatkan kerja insulin dan menurunkan kadar diabetes.
"Penderita diabetes melitus II tidak boleh makan manis, tapi kalau kekurangan gula mereka juga lemas bahkan sampai pingsan. Oleh karena itu, kadar gula penderita diabetes harus tetap stabil normal. Snack yang berbentuk foodbar ini bisa jadi solusi," tuturnya.
Dia mengatakan, selain ciplukan, bahan tambahan lain untuk foodbar itu adalah oatmeal, chocochip sebagai perasa coklat, madu sebagai perekat. Sehingga kadar gulanya rendah dan aman untuk si penderita.
Inovasi keempat mahasiswa Fakultas Pertanian yang dibimbing Dr Budi Waluyo ini mendapatkan dua penghargaan internasional yaitu Gold Medal dalam Youth Invention Exhibition Malaysia 2018, dan Best Invention for Tertiary Category dari Asian Young Invention Exhibition Malaysia 2018.
Hanya saja, kata Danniary, tim masih menemui kendala bahan baku, yakni pasokan buah ciplukan yang sangat langka dan mahal. Tim mencari pasokan ciplukan hingga ke Jawa Tengah dan menunggu musim panen. Rencananya, tim akan mendaftarkan Chipbar sebagai merk dagang. Setelah fiksasi ingridients dan uji lab, tim optimistis Chipbar bisa diproduksi massal.
"Kami berupaya untuk mencari lahan untuk budi daya ciplukan ini, rencananya di Wagir, Kabupaten Malang. Lahannya memang tidak luas, tapi bisa membantu untuk memenuhi bahan baku utama Chipbar ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018