Malang (Antaranews Jatim) - Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang (IBU) Dr Nurcholis Sunuyeko menyatakan sebuah perguruan tinggi (PT) harus peduli dengan kondisi calon mahasiswanya.

"Dunia perguruan tinggi membutuhkan PT yang `care` pada calon mahasiswanya, termasuk memberikan berbagai fasilitasi dan kemudahan bagi calon mahasiswanya. Institut ini tidak menarik biaya tinggi dari calon mahasiswa maupun mahasiswa aktifnya," kata Nurcholis di sela buka bersama dengan jajaran dosen kampus setempat di Malang, Jawa Timur, Selasa malam.

Ia menjelaskan dari berbagai sumber, IBU tetap bisa beroperasi, meski tidak menarik biaya tinggi pada mahasiswanya. Ada sekitar 200 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidik misi dari pemerintah, bahkan dana penelitian yang dikucurkan pemerintah juga semakin meningkat. Tahun ini, IBU mendapat kucuran dana penelitian sekitar Rp1,45 miliar.

Menyinggung kuota penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2018-2019, Nurcholis mengatakan maksimal 1.005 hingga 1.010 mahasiswa karena menyesuaikan dengan rasio dosen dengan mahasiswa dengan perbandingan 1:45, artinya satu dosen mengajar 45 mahasiswa (maksimal).

Dari kuota tersebut, kata Nurcholis, saat ini sudah terisi sekitar 600 atau 60 persen calon mahasiswa baru. "Kami optimistis sebelum pendaftaran mahasiswa baru kami tutup pada Agustus atau September mendatang sudah terpenuhi," ucapnya.

Saat ini IBU memiliki 192 dosen. Dengan jumlah mahasiswa aktif sekitar 8.000, slot (kursi) yang ada hanya tinggal sekitar 1.000 atau maksimal 1.010. Dengan demikian, rasio ideal 1:45 untuk dosen dan mahasiswa bisa terpenuhi.

"Alhamdulillah, kepercayaan pemerintah dan masyarakat kepada IKIP BU semakin tinggi, meski kami sempat terkena musibah dan harus menyesuaikan dengan regulasi. Regulasi pendidikan tinggi di Indonesia banyak mengalami perubahan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan mutu, serta mengandung nilai-nilai ideologis ke Indonesiaan," tuturnya.

Namun, lanjutnya, justru karena musibah itulah, menjadi penyemangat bagi seluruh civitas akademika, sehingga hanya kurun waktu setahun, IBU mampu bangkit kembali dan semakin berkembang.

Mengenai gelaran buka bersama dosen dan seluruh elemen di kampus tersebut, Nurcholis mengaku untuk mempererat silaturahim dan momen Ramadhan sangat tepat untuk memperkuat rasa kebersamaan yang ada dalam civitas akademika demi kemajuan kampus.

"Buka puasa bersama karyawan dan dosen ini rutin kita lakukan tiap tahun untuk mempererat kebersamaan kita demi kemajuan IBU di masa mendatang," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018