Surabaya (Antaranews Jatim) - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan ada sebanyak 23 penangkapan terhadap terduga teroris yang ada di wilayah itu pascarentetan aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo.
"Ada 23 penangkapan di antaranya satu menyerahkan diri. Kami mengimbau untuk terduga teroris segera menyerahkan diri dari pada terus dikejar-kejar," kata Machfud Arifin kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Machfud menjelaskan, dalam penangkapan itu ada empat terduga teroris yang tewas. Untuk itu dirinya terus mengimbau para terduga teroria segera menyerahkan diri ke polisi.
Machfud juga membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Sidoarjo dan Probolinggo pada Rabu (16/5) malam. Namun dia enggan merinci secara teknis perihal penangkapan itu.
"Tidak perlu dijelaskan secara teknis tapi memang ada penangkapan. Itu terus berkembang mudah-mudahan tidak ada lagi yang tertangkap dan semuanya aman," katanya.
Dia menjelaskan, pihak Polri dalam hal ini Polda Jatim akan bekerja sama dengan TNI atau Kodam V/Brawijaya untuk bersama melakukan patroli keamanan.
"Nanti kami akan kerja sama Kodam. Saya sudah telepon pak Pangdam V/Brawijaya untuk sama-sama melakukan patroli gabungan terutama pada hari Minggu. Kami juga dibantu dari unsur Banser Nahdlatul Ulama untuk membantu menjaga pengamanan gereja dan lingkungan yang kemungkinan rawan," ujar jenderal bintang dua itu.
Dia menegaskan, keamana di Surabaya dan Jatim apada umumnya telah kondusif.
"Secara umum di Jatim sudah berjalan dengan baik. Masjid, melaksanakan tarawih sudah banyak. Jalan-jalan sudah mulai macet. Mudah-mudahan tidak ada lagi," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ada 23 penangkapan di antaranya satu menyerahkan diri. Kami mengimbau untuk terduga teroris segera menyerahkan diri dari pada terus dikejar-kejar," kata Machfud Arifin kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Machfud menjelaskan, dalam penangkapan itu ada empat terduga teroris yang tewas. Untuk itu dirinya terus mengimbau para terduga teroria segera menyerahkan diri ke polisi.
Machfud juga membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Sidoarjo dan Probolinggo pada Rabu (16/5) malam. Namun dia enggan merinci secara teknis perihal penangkapan itu.
"Tidak perlu dijelaskan secara teknis tapi memang ada penangkapan. Itu terus berkembang mudah-mudahan tidak ada lagi yang tertangkap dan semuanya aman," katanya.
Dia menjelaskan, pihak Polri dalam hal ini Polda Jatim akan bekerja sama dengan TNI atau Kodam V/Brawijaya untuk bersama melakukan patroli keamanan.
"Nanti kami akan kerja sama Kodam. Saya sudah telepon pak Pangdam V/Brawijaya untuk sama-sama melakukan patroli gabungan terutama pada hari Minggu. Kami juga dibantu dari unsur Banser Nahdlatul Ulama untuk membantu menjaga pengamanan gereja dan lingkungan yang kemungkinan rawan," ujar jenderal bintang dua itu.
Dia menegaskan, keamana di Surabaya dan Jatim apada umumnya telah kondusif.
"Secara umum di Jatim sudah berjalan dengan baik. Masjid, melaksanakan tarawih sudah banyak. Jalan-jalan sudah mulai macet. Mudah-mudahan tidak ada lagi," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018