Kediri (Antaranews Jatim) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, memastikan stok elpiji bersubsidi tabung ukuran 3 kilogram menjelang Ramadhan 2018 di kota ini mencukupi, sehingga masyarakat diimbau tetap tenang.

"Selama ini sampai menjelang Ramadhan 2018, alhmadulillah di kota ini stoknya masih aman," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dian Ariyani di Kediri, Senin.

Ia mengemukakan, pemerintah selalu koordinasi dengan Hiswana Migas untuk mengetahui stok elpiji. Terlebih lagi, terdapat berita di sejumlah daerah ternyata stok elpiji bersubsidi agak langka.

"Kemarin koordinasi dengan Hiswana Migas Kediri dan jika ada penambahan untuk kebutuhan sehari-hari, kami mengontak Hiswana agar meminta tambahan ke Pertamina," kata dia.

Dian ditemui saat meninjau stok elpiji di salah satu agen, juga sudah melakukan kunjungan ke sejumlah agen maupun pangkalan elpiji bersubsidi di Kota Kediri, sekaligus meminta mereka tidak menjual tabung elpiji bersubsidi ke luar kota. Hal itu lumrah, sebab sesuai dengan aturan dan peruntukannya, bahwa agen di kota hanya melayani pelanggan setempat.

Pada 2018 ini, Dian mengatakan, alokasi tabung elpiji bersubsidi di Kota Kediri ditambah sekitar 10 persen dari kuota sebelumnya. Kuotanya saat ini adalah sekitar 14 ribu tabung elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram per bulan.

"Untuk 2018 ini ada kenaikan kuota 10 persen dari usulan sebelumnya. Ada sekitar 14 ribu tabung per bulan," katanya.

Walaupun saat ini stok tabung elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Kota Kediri masih aman, Dian mengatakan pemerintah mempunyai rencana untuk mengonversi elpiji bersubsidi itu. Ke depan, rencananya pembelian elpiji diberikan pada yang mempunyai kartu rastra.

"Pada 2018 hanya fokus untuk rakyat miskin, jadi yang membeli memakai kartu rastra. Ini belum ada sosialisasi lebih lanjut, dan masalah elpiji masih dirapatkan di Surabaya," kata Dian.

Sementara itu, Koordinator Daerah (Korda) Elipiji Kota dan Kabupaten Kediri Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kediri Iswahyudi Ibrahim mengatakan saat ini memang ada permintaan kenaikan terlebih lagi menjelang Ramadhan 2018. Kenaikan permintaan diperkirakan hingga 50 persen.

"Kenaikan permintaan bisa 50 persen, ini mungkin menjelang puasa. Namun, kebutuhan harian masing-masing sudah sesuai dengan kuota pertamina," kata Iswahyudi.

Ia mengungkapkan, hingga kini pasokan elpiji bersubsidi di wilayah Kota Kediri memang masih aman. Namun, pihaknya tetap melakukan pemantauan lapangan dengan berbagai instansi terkait, mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan termasuk jika ada kelangkaan.

Hiswana, kata dia, juga siap akan menjembatani antara pemerintah dengan pertamina jika ada pengajuan untuk penambahan kuota elpiji bersubsidi. Dengan komunikasi yang baik, akan bisa dicari solusi terbaik, jika memang dibutuhkan penambahan alokasi tabung.

Tim gabungan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Hiswana Migas Kediri, serta dari Polresta Kediri melakukan pengecekan pasokan elpiji di sejumlah agen dan pangkalan untuk memastika pasokan, yang ternyata masih mencukupi. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
 

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018