Kediri (Antaranews Jatim) - Jaringan Islam Antidiskriminasi (JIAD) Jawa Timur, mengajak masyarakat untuk berani melawan aksi terorisme, tidak takut, menjaga solidaritas, dan kerukunan umat.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berani melawan aksi teror tersebut. Ketakutan hanya akan menyenangkan para teroris," kata Koordiantor JIAD Jatim Aan Anshori dalam rilis yang diterima, Minggu.

Aan menambahkan, melawan terorisme bisa dilakukan dengan selalu menjaga solidaritas maupun kerukunan umat. Setiap masyarakat bisa mengekspresikan solidaritas terhadap korban agar mereka kuat.

Ia mengaku prihatin dengan aksi teror yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, antara lain Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Ngagel, GKI Diponegoro, dan GPPS Sawahan Arjuna. Akibat kejadian itu, 17 orang meninggal dunia, serta lebih dari 40 orang lainnya luka-luka. Mereka kini dirawat di sejumlah rumah sakit yang ada di Surabaya.

Ia ikut berduka cita atas kejadian yang menimpa para korban pengeboman tersebut. Namun, ia menyebut siapa pun pelakunya, mereka sedang mendemonstrasikan kebodohannya untuk menguji soliditas dan kerukunan di Jawa Timur, khususnya Surabaya.

"Upaya tersebut, bisa kami pastikan akan gagal karena kami lebih kuat dari mereka," ujar Aan.

Ia menambahkan, dalam pandangannya aksi pengeboman tersebut sulit dilepaskan dari peristiwa amuk napi terorisme di Mako Brimob beberapa hari lalu.

Aan menilai, perlawanan tersebut secara tidak langsung bisa menstimulasi keberanian jaringan kelompok teror yang diindikasikan cukup banyak di Indonesia.

Pihaknya mengutuk keras kejadian tersebut dan meminta polisi untuk mengusutnya. Para teroris tidak boleh diberi kesempatan untuk melakukan aksi terornya.

"Kami mengutuk tindakan brutal pengeboman tersebut. Upaya itu merupakan aksi murahan yang tidak akan pernah mendapat simpati publik. Kami juga mendukung langkah kepolisian menggulung siapa saja di balik aksi pengeboman tersebut sesuai hukum yang berlaku," tegas Aan. (*)


 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018