Surabaya (Antaranews Jatim) - Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ainun Na`im menyatakan pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya, Selasa berjalan lancar.

"Tidak ada keterlambatan. Soal-soal bisa dihandle dengan aman, yang berkebutuhan khusus juga bisa kami fasilitasi," katanya saat memberikan keterangan pers di Universitas Airlangga Surabaya.

Ainun mengemukakan, secara nasional, Ainun SBMPTN tahun ini berlangsung dengan beberapa model. Yakni model andorid khusus di Bandung, model konvensional dengan kertas, dan berbasis komputer.

"SBMPTN tahun ini juga diikuti oleh peserta dari seluruh kalangan. Termasuk mereka yang tidak mampu, yakni melalui jalur beasiswa bidikmisi sebanyak 187 ribu peserta se-Indonesia," ujarnya.

Selain itu, peserta yang mendaftar melalui Panlok 50 Surabaya sendiri adalah yang terbanyak ketiga, setelah Jakarta dan Medan.

"Ke depan kami ingin lebih kredibel lagi dalam pelaksanaan SBMPTN. Misalnya menggelar seleksi lebih dari sekali, lalu panitia seleksi dijadikan permanen. Saya apresiasi para rektor yang telah mengelola dan melaksanakan proses seleksi dengan baik," ujar Ainun.

Sekretaris SBMPTN Prof Joni Hermana mengatakan, secara nasional SBMPTN tahun ini diikuti oleh 860.001 pendaftar. Terdiri dari 341 ribu pendaftar di Saintek, 359 ribu Soshum dan 159.500 di Campuran.

"Untuk bidikmisi ada 187.185 pendaftar. Saya kira ini cukup banyak karena alokasi bidikmisi sebesar 20 persen. SBMPTN juga diikuti 1.078 peserta paket C dan 365 orang difabel," ujar pria yang juga Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018