Pamekasan (Antaranews Jatim) - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Kholilurrahman-Fathor Rohman (Kholifah) akhirnya mendukung program Pasangan Cabup/Cawabup Badrut Tamam-Raja`ie (Berbaur) terkait pendidikan.

Pada debat publik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (7/5) malam, Kholifah menyatakan memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan dan tidak menolak program bantuan pada siswa miskin.

Pada debat publik ebelumnya, pasangan ini menolak program beasiswa yang dicanangkan "Berbaur" dengan dalih para santri di Pondok Pesantren di Pamekasan tidak butuh beasiswa, tapi pada debat publik kedua, pasangan ini juga menyatakan peduli terhadap dunia pendidikan.

"Kami akan meluncurkan KKP (Kartu Pamekasan Pintar)," ujar Cabup Fathor Rohman dalam acara debat yang digelar di aula salah satu hotel di Pamekasan dan disiarkan langsung di JTV Surabaya, Senin malam.

Cabup/Cawabup Kholifah berjanji akan membagikan Kartu Pamekasan Pintar (KPP) kepada masyarakat tidak mampu jika terpilih sebagai bentuk pemerataan pendidikan.

Program ini, sambung dia, untuk warga miskin dan kurang mampu yang tidak tercakup oleh program pemerintah pusat.

"Jadi, Kartu Pamekasan Pintar atau KPP ini sebagai bentuk kepedulian Kholifah, dan untuk warga miskin yang tidak punya Kartu Indonesia Pintar atau KIP," ujar Fathor.

Sebelumnya pada debat publik yang disiarkan secara langsung di salah satu radio swasta di Pamekasan, Fathor Rohman menolak program 10.000 beasiswa yang dicanangkan pasangan "Berbaur" dengan dalih masyarakat tidak membutuhkan bantuan tersebut.

Pernyataan Cabup/Cawabup Kholifah yang menolak program beasiswa, sempat menuai protes banyak kalangan, terutama para praktisi pendidikan, karena di Pamekasan tingkat pendidikan masih rendah, dan rata-rata penduduk di wilayah tersebut masih lulusan sekolah menengah pertama (SMP).

Reaksi dari warganet di sejumlah jejaring sosial facebook, youtobe dan wahatshapp tentang penolakan program beasiswa juga memanas, dan dinilai tidak mendukung kebijakan pemerintah yang memperioritaskan pembangunan dalam bidang pendidikan.

Akibat banyaknya protes masyarakat itu, maka Kholifah pada debat publik kedua tidak menolak program bantuan pendidikan seperti yang dicanangkan pasangan Cabup/Cawabup "Berbaur" malah mendukung program Cabup/Cawabup nomor urut 1 yang telah disampaikan kepada publik sebelumnya.

"Kami justru bangga, bahwa program baik ini bisa diterima juga oleh calon sebelah," ujar cawabup nomor urut 1 Raja`e seusai debat publik.

Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini mengajak semua lapisan masyarakat agar tidak mempersoalkan darimana program baik itu digagas.

"Selama untuk kebaikan masyarakat dan kepentingan Pamekasan yang lebih baik, kita jangan menutup mata. Kalau program yang ditawarkan Kholifah baik, dan kami yang ditakdirkan oleh Allah SWT terpilih nanti, maka akan kami ambil. Prinsip kami, akan menerima kebaikan darimanapun saja, karena niat kami mencalonkan diri ini adalah untuk mengabdi bersama-sama masyarakat Pamekasan ini," ujar Raja`e.

Menurut Ketua KPU Pamekasan Moh Hamzah, debat publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan yang disiarkan secara langsung di JTV Surabaya, Senin (7/5) malam itu, sebagai upaya institusi penyelenggara pemilu untuk mensosialisasikan program kedua pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.

"Dengan adanya debat publik ini, masyarakat akan mengetahui mengenai program, visi dan misi yang akan dilakukan para calon, apabila nantinya terpilih sebagai pemimpin di Pamekasan ini," ujar Hamzah.

Pada debat publik yang digelar KPU Pamekasan dan disiarkan secara langsung di JTV Surabaya, Senin (7/5) malam itu, suasana di ruang debat nampak lebih semarak.

Kedua pasangan calon memaparkan visi. misi dan program yang akan dilakukan apabila terpilih pada pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018, pada bidang pendidikan dan kesehatan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018