Tulungagung (Antaranews Jatim) - Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kabupaten Tulungagung sempat membuat surat edaran berisi larangan aksi corat-coret dan konvoi kelulusan pelajar ke seluruh sekolah menengah atas di daerah tersebut, namun ternyata tak diindahkan.
"Masa ada konvoi hari ini?" tanya Kasi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan Jatim di Tulungagung Subagio saat dikonfirmasi wartawan terkait konvoi pelajar di Pantai Sine, Tulungagung, Kamis.
Subagio sempat tak percaya informasi adanya konvoi tersebut, sampai salah seorang wartawan televisi menunjukkan rekaman video konvoi ratusan pelajar tersebut.
"Ya, memang sulit sekali siswa dicegah. Kami kecolongan," katanya kemudian.
Ia menjelaskan Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Tulungagung sebenarnya sudah mengantisipasi tradisi corat-coret dan konvoi perayaan kelulusan sekolah tersebut sejak jauh hari.
Surat imbauan bahkan telah dikirim ke masing-masing sekolah, baik negeri maupun swasta agar melakukan pencegahan agar tradisi perayaan secara eskploitatif dan masif tersebut tidak berpotensi memicu masalah di jalanan maupun antarpelajar.
"Kami tentu akan lakukan evaluasi lagi agar ke depan hal seperti ini tidak terus berulang (terjadi)," katanya.
Tidak ada sanki bakal dijatuhkan. Namun Subagio memastikan membuat surat teguran ke sekolah-sekolah yang tidak bisa mengendalikan siswanya berpesta-pora yang dinilai cenderung negatif tersebut.
Aksi konvoi ternyata tak hanya terjadi sekali. Sebelum konvoi besar-besaran ke Pantai Sine pada Kamis (3/5) pagi hingga siang, sehari sebelumnya aksi serupa sudah terjadi.
Namun jumlahnya menurut keterangan beberapa pelajar, lebih sedikit.
Mereka melakukan aksi corat-coret baju seragam, lalu berkonvoi bersama. "Kami lakukan sebagai bentuk luapan kegembiraan setelah mendapat kepastian lulus semua," ucap Yeni, pelajar SMAN 1 Bandung.
Terkait aksi coret seragam yang terkesan negatif, menurut mereka hal itu dalam batasan wajar.
Para pelajar yang melakukan aksi coret seragam dan konvoi mengatakan seragam sejenis masih banyak dan nantinya tetap akan disumbangkan untuk adik kelas atau dijadikan kenang-kenangan.
"Selama yang kami lakukan masih dalam ranah ketertiban umum, ya kenapa harus dilarang. Toh ini (konvoi besrama) dilakukan lintasekolah dalam rangka menyambung `paseduluran` (persaudaraan) antarpelajar," ucap Dian, pelajar lain ikut berkomentar.
Secara umum aksi perayaan kelulusan di Pantai Sine yang dilakukan ratusan pelajar Tulungagung berjalan tertib.
Hanya sempat terjadi insiden kecil perkelahian di akhir acara namun segera ditertibkan warga dan polisi yang berpatroli melakukan pengawalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Masa ada konvoi hari ini?" tanya Kasi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan Jatim di Tulungagung Subagio saat dikonfirmasi wartawan terkait konvoi pelajar di Pantai Sine, Tulungagung, Kamis.
Subagio sempat tak percaya informasi adanya konvoi tersebut, sampai salah seorang wartawan televisi menunjukkan rekaman video konvoi ratusan pelajar tersebut.
"Ya, memang sulit sekali siswa dicegah. Kami kecolongan," katanya kemudian.
Ia menjelaskan Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Tulungagung sebenarnya sudah mengantisipasi tradisi corat-coret dan konvoi perayaan kelulusan sekolah tersebut sejak jauh hari.
Surat imbauan bahkan telah dikirim ke masing-masing sekolah, baik negeri maupun swasta agar melakukan pencegahan agar tradisi perayaan secara eskploitatif dan masif tersebut tidak berpotensi memicu masalah di jalanan maupun antarpelajar.
"Kami tentu akan lakukan evaluasi lagi agar ke depan hal seperti ini tidak terus berulang (terjadi)," katanya.
Tidak ada sanki bakal dijatuhkan. Namun Subagio memastikan membuat surat teguran ke sekolah-sekolah yang tidak bisa mengendalikan siswanya berpesta-pora yang dinilai cenderung negatif tersebut.
Aksi konvoi ternyata tak hanya terjadi sekali. Sebelum konvoi besar-besaran ke Pantai Sine pada Kamis (3/5) pagi hingga siang, sehari sebelumnya aksi serupa sudah terjadi.
Namun jumlahnya menurut keterangan beberapa pelajar, lebih sedikit.
Mereka melakukan aksi corat-coret baju seragam, lalu berkonvoi bersama. "Kami lakukan sebagai bentuk luapan kegembiraan setelah mendapat kepastian lulus semua," ucap Yeni, pelajar SMAN 1 Bandung.
Terkait aksi coret seragam yang terkesan negatif, menurut mereka hal itu dalam batasan wajar.
Para pelajar yang melakukan aksi coret seragam dan konvoi mengatakan seragam sejenis masih banyak dan nantinya tetap akan disumbangkan untuk adik kelas atau dijadikan kenang-kenangan.
"Selama yang kami lakukan masih dalam ranah ketertiban umum, ya kenapa harus dilarang. Toh ini (konvoi besrama) dilakukan lintasekolah dalam rangka menyambung `paseduluran` (persaudaraan) antarpelajar," ucap Dian, pelajar lain ikut berkomentar.
Secara umum aksi perayaan kelulusan di Pantai Sine yang dilakukan ratusan pelajar Tulungagung berjalan tertib.
Hanya sempat terjadi insiden kecil perkelahian di akhir acara namun segera ditertibkan warga dan polisi yang berpatroli melakukan pengawalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018