Surabaya (Antaranews Jatim) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mewajibkan semua calon anggota lesgilatif menyebarkan brosur Calon Gubernur dan Wakib Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur, cucu Soekarno (Mbk Puti) kepada warga di daerah pemilihannya.
"Ini bagian dari menjalankan instruksi dari DPP PDIP dan DPC PDIP Surabaya, caleg harus dikenal masyarakat," kata salah satu caleg dapil 4 Kota Surabaya, Muhammad Sunar saat menyebarkan brosur di kawasan Jambangan, Selasa.
Menurut dia, pihaknya diberi waktu selama tiga hari untuk menyebarkan brosur Gus Ipul-Puti kepada warga di daerah pemilihannya. "Mulai pagi hingga siang ini, saya sudah mulai menyebar brosur di kawasan Jambangan," katanya.
Dalam kunjungan itu, Sunar juga melakukan edukasi kepada warga pemilih dengan mengingatkan agar tidak golput melainkan ikut mensukseskan Pilkada Jatim 2018 dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 Juni 2018.
Hal sama juga dilakukan caleg lainnya di dapil 3, Anas Karno. Ia bersama timnya bergerak menyebarkan brosur ke rumah warga sejak pukul 08.00 sampai pukul 11.00 WIB. "Pagi sampe siang, saya dapat 80 rumah," katanya.
Ia bergerak dari kampung ke kampung yang ada di Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo. Saat menyebarkan brosur, Anas mengenalkan kebijakan Gus Ipul-Puti jika menang di Pilkada Jatim akan menggratiskan biaya SMA/SMK.
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebelumnya mengatakan pihaknya mewajibkan, setiap caleg membagi brosur Gus Ipul-Mbak Puti kepada 500 warga.
Menurut dia, semua kunjungan dari masing-masing caleg itu harus dilaporkan dalam dokumen foto, dan data lain termasuk nama serta alamat pemilik rumah yang dikunjungi.
"Semua Caleg harus mengenalkan Gus Ipul-Mbak Puti, menjelaskan program-programnya termasuk pendidikan gratis pada warga, lalu mengajak memilih nomor 2, kemudian memberikan brosur," kata Whisnu.
Keputusan itu, kata dia, merupakan tindak lanjut dari kebijakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada jajaran PDIP se-Jawa Timur saat berkunjung ke Surabaya pada Sabtu (28/4) lalu.
Mendapati hal itu, Whisnu mengumpulkan semua jajaran pengurus PDIP tingkat kota, tingkat kecamatan dan seluruh calon legislatif yang terjaring pada Minggu (29/4) malam.
"Saya sampaikan pada semua, ini perintah ketua umum. Hanya satu kata : jalankan ! Sampai tuntas. Alhamdullilah, semua teman menyambut antusias, semangat dan gembira," kata Whisnu.
Pada Senin (30/4) malam, lanjut dia, seluruh bahan kampanye dibagikan kepada semua caleg. "Kawan-kawan harus menyelesaikan tugasnya, mulai 1 Mei yang kebetulan hari libur nasional dan berakhir 3 Mei," kata Whisnu.
Batas waktu itu ditetapkan karena daftar calon legislatif DPRD Kota Surabaya, untuk Pemilu 2019, yang terjaring, harus sudah tuntas awal Mei. "Setelah itu kami harus menyetor ke DPD PDI Perjuangan Jawa Timur," kata Whisnu.
Ia mengatakan pihaknya berharap 50 kursi di DPRD Kota Surabaya bisa diisi penuh oleh PDIP. "Kalau satu orang caleg mengunjungi 500 rumah, maka akan diperoleh angka 25.000 ribu rumah. Dalam tiga hari harus tuntas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ini bagian dari menjalankan instruksi dari DPP PDIP dan DPC PDIP Surabaya, caleg harus dikenal masyarakat," kata salah satu caleg dapil 4 Kota Surabaya, Muhammad Sunar saat menyebarkan brosur di kawasan Jambangan, Selasa.
Menurut dia, pihaknya diberi waktu selama tiga hari untuk menyebarkan brosur Gus Ipul-Puti kepada warga di daerah pemilihannya. "Mulai pagi hingga siang ini, saya sudah mulai menyebar brosur di kawasan Jambangan," katanya.
Dalam kunjungan itu, Sunar juga melakukan edukasi kepada warga pemilih dengan mengingatkan agar tidak golput melainkan ikut mensukseskan Pilkada Jatim 2018 dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 Juni 2018.
Hal sama juga dilakukan caleg lainnya di dapil 3, Anas Karno. Ia bersama timnya bergerak menyebarkan brosur ke rumah warga sejak pukul 08.00 sampai pukul 11.00 WIB. "Pagi sampe siang, saya dapat 80 rumah," katanya.
Ia bergerak dari kampung ke kampung yang ada di Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo. Saat menyebarkan brosur, Anas mengenalkan kebijakan Gus Ipul-Puti jika menang di Pilkada Jatim akan menggratiskan biaya SMA/SMK.
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebelumnya mengatakan pihaknya mewajibkan, setiap caleg membagi brosur Gus Ipul-Mbak Puti kepada 500 warga.
Menurut dia, semua kunjungan dari masing-masing caleg itu harus dilaporkan dalam dokumen foto, dan data lain termasuk nama serta alamat pemilik rumah yang dikunjungi.
"Semua Caleg harus mengenalkan Gus Ipul-Mbak Puti, menjelaskan program-programnya termasuk pendidikan gratis pada warga, lalu mengajak memilih nomor 2, kemudian memberikan brosur," kata Whisnu.
Keputusan itu, kata dia, merupakan tindak lanjut dari kebijakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada jajaran PDIP se-Jawa Timur saat berkunjung ke Surabaya pada Sabtu (28/4) lalu.
Mendapati hal itu, Whisnu mengumpulkan semua jajaran pengurus PDIP tingkat kota, tingkat kecamatan dan seluruh calon legislatif yang terjaring pada Minggu (29/4) malam.
"Saya sampaikan pada semua, ini perintah ketua umum. Hanya satu kata : jalankan ! Sampai tuntas. Alhamdullilah, semua teman menyambut antusias, semangat dan gembira," kata Whisnu.
Pada Senin (30/4) malam, lanjut dia, seluruh bahan kampanye dibagikan kepada semua caleg. "Kawan-kawan harus menyelesaikan tugasnya, mulai 1 Mei yang kebetulan hari libur nasional dan berakhir 3 Mei," kata Whisnu.
Batas waktu itu ditetapkan karena daftar calon legislatif DPRD Kota Surabaya, untuk Pemilu 2019, yang terjaring, harus sudah tuntas awal Mei. "Setelah itu kami harus menyetor ke DPD PDI Perjuangan Jawa Timur," kata Whisnu.
Ia mengatakan pihaknya berharap 50 kursi di DPRD Kota Surabaya bisa diisi penuh oleh PDIP. "Kalau satu orang caleg mengunjungi 500 rumah, maka akan diperoleh angka 25.000 ribu rumah. Dalam tiga hari harus tuntas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018