Kediri (Antaranews Jatim) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, menyiapkaan rencana operasi pasar yang dilakukan saat puasa Ramadhan 2018, guna mengantisipasi naiknya harga bahan pokok.
"Kami memang baru mengadakan operasi pasar saat Ramadhan, sekitar 17 Mei-11 Juni 2018. Itu nantinya akan tersebar di setiap kelurahan," kata Kepala Seksi Pengendalian Barang dan Jasa Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yongki Prabowo di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan operasi pasar memang sengaja digelar saat Ramadhan 2018. Untuk komoditas yang dijual di operasi pasar rencananya antara lain beras, minyak goreng, telur, dan gula pasir. Bahan-bahan itu sangat dibutuhkan warga.
Ia menambahkan, harga jual komoditas tersebut di operasi pasar juga dipastikan lebih murah ketimbang harga jual di pasaran, sebab mendapatkan subsidi dari pemkot. Namun, untuk harga jual hingga kini belum ditetapkan, sebab masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Harga jual baru ditetapkan menjelang operasi pasar dilakukan.
Pihaknya mengungkapkan, untuk saat ini memang masih belum belum dilakukan operasi pasar, karena harga bahan pokok dinilai masih belum ada peningkatan yang signifikan. Kenaikan dinilai nisbi kecil dan masih wajar.
"Kalau menurut kami masih stabil. Ada satu atau dua harga bahan pokok yang naik, tapi kenaikannya tidak signifikan, dimungkinkan tidak memicu inflasi yang tinggi. Kami juga setiap hari memantau harga bahan pokok," kata dia.
Menurut dia, untuk harga bahan pokok yang berpotensi naik misalnya telur, daging ayam, minyak goreng serta cabai. Ia berharap, kenaikan harga komoditas itu di Kota Kediri bisa nisbi stabil, sehingga masyarakat bisa menjangkaunya.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Kediri Defrizal mengatakan, bulog masih terus melakukan upaya untuk ketersediaan stok dan stabilisasi harga beras, namun lebih bekerja sama dengan mitra di pasar. Para mitra diberi bahan pokok, misalnya, beras dengan harga yang lebih murah.
"Kami sedang jalan melibatkan satgas. Nanti kami mencoba libatkan distributor besar disamping itu juga masuk ke pasar, melayani warung. Di toko tergantung permintaan, misalnya lima karung," ujarnya.
Untuk harga, ia mengatakan nisbi lebih murah ketimbang harga di pasar saat ini. Untuk beras medium harganya adalah Rp8.900 per kilogram hingga Rp9 ribu per kilogram, sedangkan yang curah lebih murah lagi. Harga itu masih di bawah harga pasar yang kini masih sekitar Rp10 ribu per kilogram. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami memang baru mengadakan operasi pasar saat Ramadhan, sekitar 17 Mei-11 Juni 2018. Itu nantinya akan tersebar di setiap kelurahan," kata Kepala Seksi Pengendalian Barang dan Jasa Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yongki Prabowo di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan operasi pasar memang sengaja digelar saat Ramadhan 2018. Untuk komoditas yang dijual di operasi pasar rencananya antara lain beras, minyak goreng, telur, dan gula pasir. Bahan-bahan itu sangat dibutuhkan warga.
Ia menambahkan, harga jual komoditas tersebut di operasi pasar juga dipastikan lebih murah ketimbang harga jual di pasaran, sebab mendapatkan subsidi dari pemkot. Namun, untuk harga jual hingga kini belum ditetapkan, sebab masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Harga jual baru ditetapkan menjelang operasi pasar dilakukan.
Pihaknya mengungkapkan, untuk saat ini memang masih belum belum dilakukan operasi pasar, karena harga bahan pokok dinilai masih belum ada peningkatan yang signifikan. Kenaikan dinilai nisbi kecil dan masih wajar.
"Kalau menurut kami masih stabil. Ada satu atau dua harga bahan pokok yang naik, tapi kenaikannya tidak signifikan, dimungkinkan tidak memicu inflasi yang tinggi. Kami juga setiap hari memantau harga bahan pokok," kata dia.
Menurut dia, untuk harga bahan pokok yang berpotensi naik misalnya telur, daging ayam, minyak goreng serta cabai. Ia berharap, kenaikan harga komoditas itu di Kota Kediri bisa nisbi stabil, sehingga masyarakat bisa menjangkaunya.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Kediri Defrizal mengatakan, bulog masih terus melakukan upaya untuk ketersediaan stok dan stabilisasi harga beras, namun lebih bekerja sama dengan mitra di pasar. Para mitra diberi bahan pokok, misalnya, beras dengan harga yang lebih murah.
"Kami sedang jalan melibatkan satgas. Nanti kami mencoba libatkan distributor besar disamping itu juga masuk ke pasar, melayani warung. Di toko tergantung permintaan, misalnya lima karung," ujarnya.
Untuk harga, ia mengatakan nisbi lebih murah ketimbang harga di pasar saat ini. Untuk beras medium harganya adalah Rp8.900 per kilogram hingga Rp9 ribu per kilogram, sedangkan yang curah lebih murah lagi. Harga itu masih di bawah harga pasar yang kini masih sekitar Rp10 ribu per kilogram. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018