Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyelidiki penyebab kematian tiga orang warga Kecematan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, yang diduga akibat mengonsumsi minuman keras mematikan.

Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Antonius Agus Rahmanto kepada wartawan di Surabaya, Selasa malam, mengatakan ketiga warga tersebut dilaporkan meninggal dunia di tempat yang berbeda di wilayah Kecamatan Kenjeran Surabaya terhitung Senin siang hingga malam, pada 23 April.

Penyelidikan polisi, kendati meninggalnya di tempat berbeda, ketiga korban yang meninggal dunia ternyata sama-sama berprofesi sebagai penggali kubur di kompleks pemakaman umum Jalan Randu, Platuk, Kenjeran, Surabaya.

Masing-masing korban yang meninggal dunia teridentifikasi bernama Sujadi (53), asal Mojokerto, yang sehari-harinya tinggal di kompleks pemakaman Jalan Randu, Kenjeran. Selain itu adalah Jiman, yang tak lain adalah juru kunci makam di kompleks pemakaman tersebut, serta Cholik, warga Tanah Merah Gang 3, Kenjeran, Surabaya.

Menurut Antonius, dari ketiga korban, salah satunya telah dimakamkan oleh pihak keluarganya, yaitu Jiman. Sedangkan korban Sujadi dan Cholik sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan otopsi.

"Hanya saja dari masing-masing keluarganya menolak untuk dilakukan otopsi sehingga kami hanya melakukan visum luar. Siang tadi kedua jenazah telah dipulangkan dan informasinya juga sudah dimakamkan," ujarnya.

Antonius mengungkapkan, dari hasil visum luar terhadap jenazah Sujadi dan Cholik, kematiannya oleh tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya, dinyatakan sama-sama disebabkan oleh jantungnya yang mendadak berhenti.

"Meski masing-masing pihak keluarganya menolak dilakukan otopsi, kami tetap melakukan penyelidikan sesuai prosedur. Informasi sekecil apapun tetap akan kami dalami," ucapnya.

Polisi, lanjut dia, sempat menemukan sejumlah botol bekas air mineral di area makam Jalan Randu, Platuk, Kenjeran.

"Semula sejumlah botol yang kami temukan itu diduga bekas minuman keras yang dikonsumsi oleh para korban. Tapi setelah kami selidiki, bekas isi di dalam botol tersebut adalah air mineral, bukan minuman keras," ujarnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018