Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Sejumlah warga lanjut usia atau lansia di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku senang setelah mereka tersentuh oleh program Rantang Kasih, yakni pemberian makanan bergizi secara gratis setiap hari kepada warga miskin.

"Biasanya kalau makan ya masak sendiri atau dikasih keponakan. Alhamdulillah, sekarang dikirim rantang setiap hari. Saya tidak perlu masak lagi. Kalau masak kan saya repot, harus belanja. Repot pokoknya," kata Hindun (90), salah satu perempuan renta penerima bantuan program Rantang Kasih yang tinggal di Lingkungan Karangtepes, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi, Selasa.

Sebelum mendapat sentuhan program yang tahun ini dianggarkan Rp5,5 miliar itu, nenek Hindun yang hidup sebatang kara, setiap hari mendapatkan bantuan makanan dari uluran tangan tetangga dan saudara jauhnya.

Hindun juga mengaku senang karena menu yang diterimanya bervariasi. "Rantang ini membuat saya hemat, uang yang dikasih saudara bisa saya simpan untuk keperluan lain," ucapnya.

Begitu pula yang dirasakan Hanipan (80), warga lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo yang juga hidup sebatang kara dan selama ini mendapatkan makanan dari bantuan orang lain.

"Alhamdulillah, sekarang sudah dapat kiriman nasi setiap hari dari pemerintah. Saya tidak perlu khawatir merepotkan orang lain lagi," katanya sebagaimana dikutip keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.

Hal yang sama juga dirasakan Sudahri, yang mengaku bahagia karena dirinya mendapat makanan bergizi setiap hari dari program yang diluncurkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sejak akhir 2017 tersebut. Untuk memudahkan distribusi, Pemkab Banyuwangi memanfaatkan jasa pengemudi ojek online yang mengantarkan makanan ke para penerima.

"Makanannya enak, pasti saya habiskan, tidak pernah ada yang saya buang," ujar lelaki yang tinggal di Lingkungan Karangtepes, Kelurahan Penganjuran, ini.

Sementara itu dalam menjalankan program tersebut, Pemkab Banyuwangi menggandeng warung rakyat yang terdekat dengan rumah warga sehingga memudahkan untuk distribusinya. Salah satu Warung penyedia adalah "Saung Siliwangi" di Jalan Kepiting, Banyuwangi.

Setiap hari menunya berbeda. Ada lauk, ada sayur, ditambah sesekali ada buah. Pengelola warung juga menyesuaikan keinginan penerimanya, misal ada lansia yang tidak suka daging, maka diganti dengan telur.

Fatimah, pemilik Saung Siliwangi mengaku menu itu sesuai anjuran dari Dinas Kesehatan. Bahkan, Dinkes melakukan supervisi ke warungnya setiap dua hari sekali untuk memastikan kandungan gizi menu yang akan dikirimkan kepada para lansia itu sekaligus melihat higienitas warung.

"Maklum saja, para lansia ini kan kondisi kesehatannya rentan jadi kita harus hati-hati. Contohnya, Dinkes melarang saya menggunakan penyedap masakan, nasi harus model liwet yang lembek. Kalau menu sayur asem, saya dianjurkan pakai tomat untuk rasa asamnya," katanya.

Fatimah sangat senang warungnya dilibatkan dalam program ini. "Kadang saya beri lebih buah-buahan atau kue, sekaligus ini amal. Kadang saat kami mau sedekah ke fakir miskin belum tentu tepat orangnya, tapi kalau program ini kan jelas. Jadi, saya ini bahagia bisa melayani mereka," ujarnya. (*)   

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018