Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perindustrian mengunjungi pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat sore.

Kunjungan ke pabrik pengolahan ikan di Kecamatan Muncar tersebut untuk memastikan prosedur produksi pengolahan ikan makarel dan kebersihan saat proses pengolahan hingga pengalengan, sehingga tidak ada lagi produk ikan makarel yang mengandung parasit cacing.

"Semuanya sudah diaudit secara komprehensif dan kami sudah memantau langsung proses pengolahan ikan makarel, sehingga ikan makarel dalam kaleng aman dikonsumsi," kata Kepala BPOM RI Penny Kusumastuti Lukito kepada sejumlah wartawan di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Menurutnya semua produk ikan makarel dalam kemasan kaleng yang mengandung parasit cacing sudah ditarik dari peredaran, sehingga para pelaku usaha diminta untuk memenuhi standar yang sudah ada dan menjaga kualitas produk.


"BPOM bertugas untuk melindungi konsumen dan juga para pelaku usaha, sehingga masyarakat saat ini tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi ikan makarel karena BPOM terus melakukan audit komprehensif dan secara lintas sektoral untuk memastikan produk ikan makarel benar-benar aman dikonsumsi," tuturnya.

Penny berharap distribusi ikan makarel dalam kaleng berjalan kembali dan meminta sejumlah pihak tidak melakukan razia karena BPOM mengimbau produsen yang menarik produk ikan kaleng yang mengandung parasit cacing tersebut.

"Produk ikan makarel yang diproduksi di Indonesia aman untuk dikonsumsi karena proses penggolahannya sudah sesuai dengan SOP, sehingga masyarakat tidak perlu lagi khawatir untuk mengonsumsi ikan makarel dalam kaleng," katanya.

Pihak industri juga diminta untuk terus memperbaiki mutu dan kualitas produk ikan makarel dalam kemasan kaleng yang dipasarkan, bahkan sebagian produk tersebut merupakan kualitas ekspor.

Sebelumnya BPOM membeberkan 27 merek produk ikan makarel kaleng yang mengandung parasit cacing dengan rincian 16 produk impor dan 11 produk dalam negeri yakni ABC, ABT, Ayam Brand, Botan, CIP, Dongwon, Dr. Fish, Farmerjack, Fiesta Seafood, Gaga, Hoki, Hosen, IO, Jojo, King`s Fisher, LSC, Maya, Nago/Nagos, Naraya, Pesca, Poh Sung, Pronas, Ranesa, S&W, Sempio, TLC, dan TSC.
Video Oleh Zumrotun Solichah

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018