Tulungagung (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengerahkan ratusan kader kesehatan di setiap unit puskesmas tingkat kecamatan dan desa guna mendeteksi penderita TBC (tuberkulosis) di daerah tersebut.

"Kami kerahkan di semua wilayah. Masih ada kasus-kasus TBC yang belum berhasil kami deteksi siapa-siapa penderitanya dan dimana sebarannya," kata Kepala Dinkes Tulungagung Mohammad Mastur di Tulungagung, Kamis.

Ada lebih dari 150 kader dibentuk. Di setiap puskesmas, kata Mastur, terdapat sedikitnya 10 kader yang siap dan sukarela bekerja menelusuri warga yang diduga menderita TBC.

Mereka akan segera melaporkan informasi yang didapat ke puskesmas begitu menemukan kasus TBC.

"Harapannya, semua kader bisa menemukan dan memantau penderita atau orang-orang yang kemungkinan terjangkit TBC," katanya.

Mastur menganjurkan bagi penderita TBC agar selalu disiplin dalam mengkonsumsi obat.

Jika tidak tertib mengkonsumsi obat, penderita TBC bisa mejadi kebal.

Jika itu terjadi, penderita harus disuntik setiap hari selama seminggu sampai delapan bulan. Dilanjutkan mengkonsumsi obat selama dua tahun

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah kasus baru tuberkulosis (TBC) pada 2015 mencapai 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya hanya 9,6 juta.

Adapun jumlah temuan TBC terbesar adalah di India sebanyak 2,8 juta kasus, diikuti Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus dan Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus.

Sedangkan untuk Tulungagung, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, M. Mastur diperkirakan ada sekitar 3.000 penderita.

Namun yang ditemukan baru sekitar 1.000 penderita.

"Ini tugas kita untuk menemukan yang 2.000 tersebut. Mereka harus segera diobati untuk menghilangkan sumber penularannya," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018