Trenggalek (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis resmi mengujicoba aplikasi "Qlue" yang berbasis android untuk meningkatkan efektifitas layanan publik di daerah tersebut.

Dengan aplikasi yang bisa diunduh di play store pada gadget jenis android ini, warga diharapkan bisa lebih mudah melapor setiap permasalahan yang muncul di sekitarnya, ke pemerintah daerah setempat dengan cepat dan dijamin kerahasiaannya.

Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin memimpin langsung prosesi peluncuran program berkonsep "public service centre" (pusat layanan masyarakat) ini dengan menghadirkan jajaran manajemen PT Qlue Performa Indonesia dan perwakilan PT Telkomsel area Jatim.

Acara yang digelar di Pendopo Trenggalek itu juga disaksikan dan diikuti oleh seratusan perwakilan dinas teknis, ormas, perangkat desa dan kecamatan serta relawan.

Dalam penjelasannya usai peluncuran ujicoba aplikasi qlue tersebut, Arifin mengatakan program layanan berbasis android tersebut sementara ini masih tahap percobaan dan pengenalan kepada masyarakat.

Kerjasama awal dengan PT Qlue Performa Indonesia bersifat gratis, sebagai tahap promosi dan pengenalan program.

Namun jika dalam prosesnya selama enam bulan dievaluasi dirasa efektif dan berkontribusi terhadap upaya peningkatan layanan publik di daerahnya, aplikasi Qlue akan dilanjutkan dengan pembiayaan melalui APBD perubahan atau PAK (perubahan anggaran keuangan).

"Kami ingin pastikan dulu aplikasi ini berjalan sesuai harapan," kata Ipin, panggilan akrab Nur Arifin.

Selain penandatanganan kerjasama dengan PT Qlue Performa Indonesia, peluncuran aplikasi ini juga ditandai dengan pengukuhan relawan PSC atau kemudian disebut Ipin dengan istilah "Pasukan Qlue" atau "Qlue Warrior".

Seremoni peluncuran ditandai dengan acara mengunduh aplikasi Qlue secara bersama-sama.

Ipin tak ketinggalan. Ia bahkan sempat mencoba langsung di hadapan wartawan.

"Masyarakat tidak perlu datang ke kantor, tidak perlu banyak ketik. Cukup foto dan pilih label, tinggak klik sudah terkirim," kata Arifin.

Menurut penjelasannya, Qlue bukan hanya sebuah sistem pelaporan persoalan pelayanan publik.

Namun Pemkab Trenggalek juga sudah menyiapkan pasukan khusus yang siap merespon setiap laporan, yakni para relawan yang disebutnya dengan istilah Qlue Warrior atau Pasukan Qlue tadi.

Pasukan pink untuk masalah sosial, pasukan putih untuk masalah kesehatan, pasukan oranye untuk masalah insfrastruktur dan kebencanaan dan pasukan biru untuk keamanan dan kertiban.

Dua kelompok pasukan lainnya, yakni pasukan kuning untuk urusan kebersihan dan pasukan merah untuk menindaklanjuti masalah dokumen kependudukan.

"Di luar enam pasukan itu, ada pasukan bayangan. Kerjanya secara tertutup, tidak menggunakan rompi (seragam) yang bertugas mengawasi pembangunan dan pungutan liar," katanya.

Lewat aplikasi ini bupati bisa melihat setiap laporan, apakah sudah ditindaklanjuti atau belum, serta kecepatan respon setiap laporan.

"Nanti selama enam bulan kita identifikasi masalah sesuai kondisi Trenggalek. Dari identifikasi masalah itu baru akan dimantapkan lagi penggunaan Qlue," tegas Gus Ipin.

Terkait pasukan yang sudah dilatih secara khusus, mereka diambil dari tenaga honorer dan tenaga harian lepas.

Gus Ipin berjanji akan memperhatikan kinerja pasukan yang sudah disiapkan ini. Jika kinerja mereka buruk, maka akan lekas diganti.

Sementara itu, penyedia jasa aplikasi Qlue berjanji untuk memaksimalkan sistemnya demi membantu masyarakat dalam melaporkan berbagai persoalan maupun keluhan berkaitan dengan layanan publik di Trenggalek.

"Trenggalek ini merupakan satu daerah yang cukup responsif untuk memanfaatkan teknologi dalam menunjang layanan publik dan kinerja pemerintahan. Semaksimal mungkin akan kami dukung agar layanan publik ini berjalan efektif, bagi masyarakat maupun pemerintah daerahnya," kata Solution Sales Director Dedi Irawan Sinuhaji. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018